Warisan Pemikiran Sumitro dan Posisi Prabowo: Antara Kuasa Ekonomi dan Harapan Petani Kecil

JAKARTASATU.COM Pernyataan tajam almarhum Prof. Sumitro Djojohadikusumo tentang ketimpangan ekonomi antara petani kecil dan para tengkulak serta pedagang kota kembali relevan ketika membicarakan posisi politik dan ekonomi Prabowo Subianto, putra dari ekonom legendaris tersebut.

Menurut analis geopolitik dan Direktur Eksekutif The Global Review, Hendrajit, Sumitro telah sejak lama mengamati bahwa Indonesia tidak memiliki sistem tuan tanah besar-besaran seperti di banyak negara berkembang lainnya. Namun, ia menyoroti bahwa petani kecil tetap berada dalam cengkeraman struktur ekonomi yang timpang, dikendalikan oleh tengkulak dan pedagang besar melalui utang dan kredit.

“Genggaman ekonomi oleh pedagang kota terhadap produsen kecil di daerah terjadi melalui sistem perutangan. Ini membuat petani seolah hidup terus-menerus dalam jeratan utang,” ujar Hendrajit, mengutip pemikiran Sumitro, Jumat (23/5/2025)

Lantas, bagaimana posisi Prabowo Subianto, putra Sumitro, yang kini menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia? Apakah ia meneruskan semangat pembebasan ekonomi rakyat kecil seperti yang diimpikan ayahnya, atau justru terjebak dalam warisan oligarki dan struktur kuasa ekonomi yang kerap ia kritik di masa lalu?

Prabowo sendiri dikenal sebagai salah satu tokoh politik dan militer paling berpengaruh di Indonesia dengan latar belakang ekonomi keluarga yang kuat. Melalui kelompok usaha keluarga, termasuk PT Tidar Kerinci Agung dan Nusantara Energy, keluarga Djojohadikusumo memiliki pengaruh signifikan di sektor sumber daya alam dan agribisnis.

Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan analis: apakah Prabowo akan menjadi pemimpin yang berpihak kepada petani kecil dan menata ulang struktur ekonomi nasional agar lebih adil, atau justru mempertahankan status quo kekuasaan ekonomi yang dikuasai segelintir elit?

“Prabowo berdiri di persimpangan antara ideologi ayahnya dan realitas kekuasaan ekonomi yang melingkupinya. Jika ia sungguh mewarisi semangat Sumitro, maka pembebasan ekonomi petani kecil harus menjadi prioritas kebijakan nasional,” jelas Hendrajit.

Seiring bergulirnya pemerintahan baru, rakyat menanti, apakah Prabowo akan memilih jalan reformasi ekonomi struktural atau terus menari dalam pusaran oligarki yang telah lama membelit republik ini. (Yoss)