JAKARTASATU.COM– Unggahan sebuah restoran ayam goreng bernama Ayam Goreng Widuran mendadak viral di media sosial, memicu kekecewaan publik, terutama umat Islam. Ustaz Hilmi Firdausi mengkritik dengan menyoroti dugaan penipuan karena restoran tersebut diduga tidak menginformasikan status non-halal kepada pelanggan berhijab.
Melalui akun media sosialnya, Ustaz Hilmi Firdausi mempertanyakan motif di balik dugaan penipuan ini.
“Ini maksudnya mau menipu biar laris atau bagaimana sih? Masa pelanggan berhijab datang gak dikasih tahu itu non halal?” tulisnya. Ia berharap insiden ini menjadi pelajaran bagi umat Islam di Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam memilih kuliner, mengingat makanan halal adalah prioritas utama bagi seorang Muslim.
Menanggapi kegaduhan yang meluas, Manajemen Ayam Goreng Widuran segera merilis permohonan maaf resmi kepada seluruh pelanggannya. Dalam pernyataan yang beredar, mereka mengakui keresahan yang ditimbulkan oleh informasi di media sosial.
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang beredar di media sosial belakangan ini. Kami memahami bahwa hal ini menimbulkan keresahan dalam masyarakat,” tulis manajemen.
Sebagai langkah awal untuk memperbaiki keadaan, Ayam Goreng Widuran menyatakan telah mencantumkan keterangan NON-HALAL secara jelas di seluruh outlet dan media sosial resmi mereka. “Kami berharap masyarakat dapat memberi kami ruang untuk memperbaiki dan membenahi semuanya dengan itikad baik,” tutup manajemen dalam permohonan maafnya.
Insiden ini kembali mengingatkan pentingnya transparansi informasi, terutama terkait status kehalalan produk makanan, demi menjaga kepercayaan konsumen dan menghindari kesalahpahaman yang berpotensi merugikan banyak pihak. (RIS)