Foto: dok. akun X Puspen TNI

JAKARTASATU.COM– TNI Angkatan Laut (TNI AL) kembali menunjukkan komitmennya sebagai garda terdepan pemberantasan narkoba di perairan Indonesia. Melalui operasi gabungan yang melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Bea Cukai, dan Polda Kepulauan Riau, TNI AL berhasil menggagalkan penyelundupan sabu seberat 2 ton dari Kapal Motor Sea Dragon Tarawa di perairan utara Tanjung Balai Karimun pada Selasa (20/5/2025).

Panglima Komando Armada I, Laksamana Muda TNI Fauzi, mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, menegaskan bahwa TNI AL siap berkolaborasi dengan seluruh aparat penegak hukum untuk menyelamatkan bangsa dan generasi muda dari ancaman narkotika. “Melalui sinergi dengan BNN, Bea Cukai, dan Polda Kepri, TNI AL tegaskan komitmen sebagai garda terdepan penjaga perairan Indonesia dari ancaman narkotika, tanpa memberi celah sedikit pun bagi peredarannya,” tegas Laksda Fauzi dalam konferensi pers yang digelar oleh BNN RI.

Keberhasilan operasi ini tidak lepas dari peran unsur Komando Armada I, yaitu KRI Surik-645 dan KRI Silea-858. Operasi gabungan ini merupakan hasil pengembangan informasi intelijen sejak 22 Mei 2025.

Dengan deteksi radar, manuver pengejaran, dan koordinasi intensif dengan kapal Bea Cukai, Kapal Motor Sea Dragon akhirnya berhasil dihentikan.

Saat penggeledahan, petugas menemukan 67 kardus berisi 2.000.000 gram sabu yang disembunyikan di ruang bawah kapal. Sebanyak delapan orang tersangka, terdiri dari enam Warga Negara Indonesia (WNI) dan dua Warga Negara Asing (WNA) asal Thailand, turut diamankan. Kapal dan para tersangka kemudian dikawal menuju Batam untuk proses hukum lebih lanjut.

Keberhasilan ini semakin memperkuat komitmen TNI Angkatan Laut, khususnya Koarmada I, dalam menjaga setiap jengkal laut Indonesia dari ancaman narkoba. Kolaborasi antarinstansi ini menjadi bukti nyata peran strategis Koarmada I dalam menjaga stabilitas keamanan maritim dan melindungi masa depan generasi bangsa, sejalan dengan visi menuju Generasi Emas 2045. (RIS)