Jokowi Menghadap Labirin Masa Depan
Sungguh bakal tragis nasib Jokowi di depan matanya terpampang jalan tandus dan berliku
Sesekali pasca tapak 50 depa kaki menyentuh tanah datar setelahnya langsung menanjak penuh liku lama bertemu landai sejenak lalu beralih menurun tajam sedalam bukit menoreh
Seperti inilah perjalanan hidup Jokowi setelah ratusan kali menyiksa batin rakyat korbankan kasat mata jiwa bangsa dengan pola membasahi tubuh pecinta mati buta nya yang kerap merengek bak balita tagih tetek ibunya
Kini Ia disibuki proposal para pecinta mati namun serasa lip service melalui sepoi-sepoi dukungan dari akun anggaran besarnya
Walau masih banyak sisa pemujanya tentu selalu do it dan do it
Meski nafasnya ada pada kursi RI 2 namun ringkih bahkan sering goyah gulana
Sedang anak lainnya tidak becus berbohong sebanyak dan sepandai cermin diri
Bukan hanya Jokowi Gibran dan Kaesang Bobby dan istrinya, kini mata-mata pisau tajam sudah mulai mengasah melirik tajam kearah Iriana sang penikmat dusta-dusta sejoli
Jokowi cepatlah selesaikan urusan Mu segera ambil jalur terdekat menurun walau tajam jangan kau lanjutkan alur mimpi mimikri sosok Kaisar Jawa anugerah sosok putra Mu yang hanya sekedar pandai koleksi mobil mini didalam laci
Sungguh Fufu tak akan sanggup menghapus akun jatidiri, serius aroma zat asam yang melekat padanya walau kadang pandai tiba-tiba celaka 13 andai asupannya tidak diberi sulit berdiri justru beresiko tinggi berjalan pun bak zombi
Jangan harap bakal mengkristal menjadi brilian nalar dari akun dan tingkat keasamannya
Joe gontai hembusan nafasnya satu-satu paksa ditahan sesaat wajah bertaburan fleks tanda labirin sulit ditempuh nyata
Dirinya hanya pasrah didepan tali-tali jeratnya yang mulai picingkan mata tak peduli
Maju kena mundur apa lagi sebaiknya berpikir tuk barter hidup cukup nyaman sakit sekejap murah meriah aman melalui seutas tali
Ingat pesan sahabat benci cari tali secukupnya jangan lalu pergi sendiri segera Jokowi
enough …enough Jo ko wi en ough hela nafas Mu
Penulis: Oleh, I Gedeg Lumayan Sungsang
Pemerhati Sosial-Politik
31/5/2025