JAKARTASATU.COM– Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon pada hari Ahad, 8 Juni 2025, mengunjungi Museum Seni Agung Rai (ARMA) di Ubud, Bali. Kunjungan ini disampaikannya melalui cuitan di akun media sosial resminya, yang sekaligus menjadi apresiasi terhadap peran museum dalam pelestarian budaya.
Fadli Zon menyoroti dedikasi Bapak Agung Rai yang mengabdikan hidupnya untuk pelestarian dan pengembangan seni serta budaya Bali melalui pendirian museum ini. Museum ARMA, yang diresmikan oleh Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI) pada 9 Juni 1996, memiliki koleksi yang beragam, mulai dari karya tradisional hingga kontemporer.
Koleksi tersebut mencakup lukisan Kamasan klasik di kulit pohon, mahakarya seniman Batuan dari era 1930-an dan 1940-an, serta satu-satunya karya seniman Jawa abad ke-19, Raden Saleh dan Syarif Bustaman, yang dapat dilihat di Bali.
Lebih dari sekadar memamerkan lukisan, Museum ARMA juga aktif dalam mengembangkan dan melestarikan seni lukis, patung, tari, dan musik. Fadli Zon menyebut museum ini sebagai pusat seni visual dan pertunjukan yang komprehensif. Pengunjung dapat menikmati koleksi lukisan permanen, pameran temporer khusus, pertunjukan teater, kelas tari, musik, dan melukis, serta memanfaatkan fasilitas seperti toko buku, perpustakaan, dan ruang baca.
Museum ini juga menjadi tempat untuk lokakarya budaya, konferensi, seminar, dan program pelatihan.
Dalam cuitannya, Menbud Fadli Zon menyampaikan harapannya. Ia berharap ke depan, semakin banyak museum di Indonesia, baik yang dimiliki individu maupun pemerintah daerah, dapat terus berinovasi dan berkolaborasi untuk mengembangkan museum yang komprehensif.
“Sehingga Museum bukan sebagai ruang masa lalu namun sebuah jembatan menuju masa depan,” tutupnya. (RIS)