Foto: dok. ist

JAKARTASATU.COM– Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan militer Israel yang menahan 12 relawan kemanusiaan internasional. Para relawan ini ditahan saat kapal mereka, Madleen, dicegat secara paksa di perairan internasional dalam misi penyaluran bantuan ke Gaza yang diblokade.

Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, menyatakan solidaritas penuh terhadap para relawan yang kini berada dalam penahanan otoritas Israel. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk “kezaliman berulang” yang dilakukan Israel.

“Namun kita tidak boleh mundur dan tidak boleh menyerah karena justru hal ini menjadi alasan kuat untuk terus melawan segala bentuk ketidakadilan,” ujar Mardani dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/6/2025).

BKSAP DPR RI juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada para pejuang kemanusiaan dari berbagai negara yang tetap teguh menjalankan misi mereka ke Gaza, meskipun menghadapi ancaman, tekanan, dan risiko penahanan.

Mardani Ali Sera memandang tindakan intersepsi terhadap kapal Madleen di perairan internasional sebagai pelanggaran serius terhadap hukum laut dan hukum humaniter internasional. Menurutnya, aksi ini semakin memperjelas upaya Israel untuk menghalangi bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

“PBB telah memperingatkan bahwa seluruh rakyat Gaza kini berada dalam risiko kelaparan karena terjadinya perang yang terus berlangsung lebih dari 20 bulan,” kata Mardani.

Ia menambahkan bahwa krisis kemanusiaan di Gaza telah mencapai titik genting, dengan kebutuhan makanan, air bersih, dan layanan dasar yang mendesak, sehingga tindakan Israel dinilai “tidak beradab dan berperikemanusiaan.”

Saat ini, Israel menghadapi tekanan internasional yang semakin besar untuk membuka akses bantuan kemanusiaan secara lebih luas di Palestina. Komunitas global mendesak agar pasokan kebutuhan dasar dapat segera masuk ke Gaza untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih parah.

Sebagai representasi diplomasi parlemen Indonesia, BKSAP menegaskan komitmennya untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan melindungi hak para relawan kemanusiaan. “Tindakan represif harus dibalas dengan konsistensi dalam perjuangan, kolaborasi antar negara, dan tekanan internasional yang akan semakin kuat,” tutupnya. (RIS)