Editorial Jakartasatu: Sinergi Konstruktif dan Faizal Assegaf
ADALAH SINKOS (Sinergi Konstruktif) yang di Inisiatori oleh Faizal Assegaf hadir dan menyerukan “JAGA NKRI”. Kritikus Politik Indonesia angkatan 98 ini secara resmi meluncurkan lembaga Sinergi Konstruktif dalam sebuah silaturahmia publik. Dan “Jaga NKRI”, yang digelar di Tebet Timur Dalam VII No. 03, Jakarta Selatan, pada Ahad (22/6/2025).
Faizal Assegaf menyoroti situasi politik Indonesia dan juga geopolitik dunia yang tengah memanas. Menurutnya, sikap Presiden Prabowo Subianto yang mengajak masyarakat bersatu merupakan bagian dari upaya menghadapi situasi saat ini.
“Situasi geopolitik dan sikap Presiden Prabowo atas nama bangsa Indonesia berada pada posisi yang mengajak masyarakat menjaga persatuan. Pada momentum ini kita gunakan sebagai seruan untuk dinamika nasional, konflik di Timur Tengah, Asia Barat, dan Asia Tengah. Maka saatnya kita sebagai anak bangsa dengan keberagaman dan kebhinekaan kita bersatu,” ungkapnya.
Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional untuk membahas dinamika politik global dan nasional serta menegaskan pentingnya posisi Indonesia dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas geopolitik kawasan. “Diskusi ini digagas oleh akademisi, jurnalis, dan budayawan. Kita semua tahu situasi geopolitik dunia sedang memanas. Oleh karena itu, sikap Presiden Prabowo yang mengedepankan persatuan bangsa sangat penting. Ini momentum untuk memperkuat semangat kebangsaan,” ujar Faizal Assegaf.
Para tokoh dan ada dua Wakil Menteri (Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu dan anggota Komisi IV DPR RI, Arif Rahman juga ada pengamat militer Slamet Ginting, Aktivis senior Jumhur Hidayat Ketua Umum KSPSI, Pakar hukum sekaligus juga sang Youtuber hukum dan politik Refly Harun, Edy Mulyadi – Wartawan senior, Saeful Zaman, dan sejumlah media.

Menurut Faizal, Tema Jaga NKRI dipilih sebagai bentuk keyakinan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mampu melintasi gejolak global dengan stabilitas yang terjaga. Selain itu, Faizal juga menekankan pentingnya demokrasi sebagai ruang pengawasan kekuasaan secara konstruktif, baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Demokrasi membuka ruang pengawasan terhadap kekuasaan, namun di tengah begitu banyak masalah, cara pandang politik negara harus berbasis pada ideologi Pancasila. Hikmat kebijaksanaan perlu diutamakan,” jelasnya. Ia juga mengatakan ada para politisi yang main-main dalam ranah hukum dan curi adegan.
Sinkos akan fokus mendukung narasi ketahanan nasional yang digaungkan oleh Presiden Prabowo, terutama dalam menghadapi krisis energi dan potensi konflik horizontal. Serta menekankan pentingnya kajian dan terobosan kebijakan agar Indonesia tidak terjebak dalam konflik antargolongan. “Kita perlu tawarkan ketajaman visi dan kajian untuk bersinergi secara konstruktif demi Indonesia yang lebih baik,” ungkapnya.
Terkait dengan konflik Iran-Israel belakangan ini, dirinya menilai bisa berdampak pada Indonesia, meski tidak secara langsung. Menurutnya, posisi Indonesia tetap stabil berkat transisi energi menuju sumber terbarukan dan kerja sama ekonomi strategis dengan Tiongkok.
“Meski dampaknya tidak terlalu signifikan, Indonesia tengah mengikhtiarkan posisi lewat forum internasional. Fundamental ekonomi kita masih kuat, apalagi kerja sama dengan China menjadi penopang stabilitas saat ini,” terang Faizal.
