JAKARTASATU.COM– Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti pemecatan Beathor Suryadi sebagai tenaga ahli di Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) yang dipimpin mantan politisi PDIP, Budiman Sujatmiko. Pemecatan tersebut diduga terkait dengan pernyataan Beathor mengenai ijazah eks Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebut tercatat di Pasar Pramuka.

Rocky menilai tindakan pemecatan ini sebagai bentuk tekanan kekuasaan terhadap kritik yang dilontarkan Beathor, yang dikenal sebagai aktivis berani dan pernah menjabat pimpinan di Kantor Staf Presiden.

Menurut Rocky, Beathor membuka fakta yang mengguncang publik dan mengingatkan para aktivis agar berhati-hati terhadap kekuasaan. Akibatnya, Betor mendapat tekanan dan akhirnya dipecat.

Rocky juga mengungkapkan kegelisahan publik yang makin menguat terkait keaslian ijazah Jokowi. Ia menyoroti tuntutan alumni dan civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) agar rektor mengungkapkan kejujuran akademis demi menjaga kredibilitas institusi.

“Kejujuran etis harus didahulukan daripada sekadar legalitas,” tegas Rocky lewat akun YouTube-nya, kemarin.

Selain itu, Rocky menyinggung dengan menyebut Indonesia kini menempati peringkat kedua dunia dalam hal kebohongan akademis, hanya kalah dari Kazakhstan. Kasus ijazah Jokowi dan Bahlil menjadi sorotan yang merusak citra perguruan tinggi ternama seperti UGM dan Universitas Indonesia. (RIS)