Adhie M Massardi: Kemerdekaan Itu #80
JAKARTASATU.COM– Puisi dikenal sebagai kumpulan kalimat indah yang biasanya digunakan oleh seseorang atau penyair untuk mengungkapkan apa yang dirasakan. Apa yang diungkapkan atas apa yang em jadi kegelisahan, harapan dan ada dalam bentuk puisi. Kali ini Adhie Massardi mengungkap asa dan rasa serta kegundahannya dalam puisinya.
Kemerdekaan Itu #80
SAJAK ADHIE M MASSARDI
Dan
YUDHISTIRA ANM MASSARDI
Sudah 80 Agustus ini republik jungkir-balik Sejak bambu runcing hingga zaman daring
Tapi kita sudah merdeka dari apa? Kita sudah merdeka untuk apa? Melindungi segenap apa? Memajukan kesejahteraan siapa? Mencerdaskan kehidupan siapa? Universitas hanya sekedar jualan kertas Ngobral gelar pada penguasa agar mereka tampak Seolah pernah berpikir
Saudaraku, Hanya segelintir saja pemilik sejati negeri ini Cuma seratus cukong dengan kekayaan tak terbayangkan Kongkalikong dengan penjahat berbaju pejabat Dan politisi yang juga hobi korupsi
Berapa ratus juta warga hidup sengsara? 193,8 juta jiwa dari total 285,1 juta yang hidup papa)* Berapa pula yang tak punya kerja? Lebih 10 juta dan terus nambah setiap tahun
Lalu para pemimpin politik itu ngapain saja Selain korupsi dan caci-benci?
Aku tahu pemerintah sudah kerja, kerja, kerja Beradu cepat dengan para penjarah uang negara Yang diutang dengan berbagai cara Namun para kecoa, kadal dan babi rusa terus saja merusak bangsa Membinasakan masa depan jutaan anak muda
Kemerdekaan sudah dirampas para bedebah Tinggal sampah retorika di comberan romantika
Ya, Saudaraku
Kemerdekaan adalah
Pesta perampokan anggaran melalui undang-undang
Kemerdekaan adalah Obral pasal dan ayat Konstitusi ke para penjarah hutan dan lahan Kemerdekaan adalah Pertunjukan segala maksiat yang memperkosa hak-hak rakyat
Kemerdekaan adalah penistaan terhadap harkat dan martabat Kemerdekaan adalah perebutan kekuasaan melalui fitnah dan dusta Kemerdekaan adalah genderang perang sesama saudara
Kemerdekaan adalah narkoba bagi para politikus pemangsa bangsa Rakyat dibikin kelojotan, sakau, bodoh dan penyakitan
Ya, Saudaraku Setiap Agustus kita hanya merayakan kekalahan Panjat pinang meraih belenggu kemiskinan dan kebodohan Naikkan bendera mengibarkan penyerahan kedaulatan Menyanyikan lagu kebangsaan
“Membunuh jiwanya Membunuh badannya Untuk Indonesia Raya
“Indonesia tunasusila Indonesia MEREKA!”
Adhie M Massardi
Bekasi, Sebelum Proklamasi Kemerdekaan ke-80