JPU dan Kejagung Tuntut 7 Tahun Penjanara, Tom Lembong Bukti Nyata Korban Kriminalisasi Politik
JAKARTASATU.COM— Jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut, eks Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong tidak merasa bersalah atas impor gula tahun 2015-2016. Menurut jaksa, hal ini menjadi salah satu alasan memberatkan dalam menuntut Tom agar dihukum 7 tahun penjara.
“Tetap Semangat dan Optimis Saudaraku Jangan Pernah Menyerah Oleh Kondisi Apapun Untuk Sebuah Perubahan Yang Lebih Baik Kami Semua Jadi Saksi Perjuanganmu Untuk Mencari Keadilan Dan Kebenaran Karena Kedaulatan Ada Di Tangan Rakyat,” hal itu dikatakan Budiantara di akun X pada Ahad 6/7/2025. Dia ngunggah sertakan tayangan video Tom Lembong.
Tom Lembong adalah bukti nyata korban kriminalisasi politik. Tak ada transparansi yang kelas perihal daftar kerugian negara yang didakwa kepadanya.
Semua fihak yang bergerak yang bersebrangan dengan kekuasaan seolah-olah wajib dihabisi. Sementara kerugian kuat triliunan pertamina, Jaksa cepat sekali membantah Erick Thohir terlibat.
Ketidakadikan secara pelan dipertontonkan tanpa tedeng aling-aling. Luar biasa daya rusak warisan Mulyono bagi bangsa ini. Nyaris meninggalkan kotoran di segala lini.
Tolong ingat dan catat semua semua kebiadaban gerombolan pemerkosa konstitusi ini, bila saatnya mereka harus memperoleh hukuman yang setimpal.
“Pemerintah ya yang otoriter dan oligarkis memang akan selalu memelihara kemiskinan dan kebodohan,” kata Tom Lebong di akun Abraham Samad Speak Up.
“Ya karena masyarakat yang miskin dan tidak berfikir kritis ya lebih gampang disetir, dan dibangun ketergantungan-ketergantungan yang kemudian bisa mempermudah religi otoriter untuk menyetir,” kata Tom halus menyindir.
Lanjut Tom Lembong, sementara negara-negara demokrasi itu selalu akan membangun sebuah kelas menengah yang tebal, yang kuat dan tidak rentan karena itulah tukang punggungnya demokrasi.
“Dan juga tulang punggung sebuah ekonomi yang sehat dan berimbang itulah kelas menengah,” ucapnya.
Abraham Samad lantas bertanya jadi apakah kalas menengah akan selalu bangun agar dia berkembang? Dia ga statis, hanya itu saja ya
“Itu hanya selingkaran yang positif atau lingkaran setan. Jadi lingkaran setannya itu kan suara politisinya lemah, suara demokrasinya lemah. lalu kemudian para oligarkis bergabung dengan kubu-kubu yang secara politis cenderung otoriter yaitu tenaga yang melestarikan kalangan yang berpenghasilan rendah. Yang punya berbagai ketergantungan kepada program-program sosial pemerintah,” tutur Tom Lembong.
“Sementara itu akan semakin parah, makin parah, ekonomi akan semaki lemah, akan makin banyak orang yang perusak dari kalangan kelas menengah ke bawah,” ungkap dia. (Yos)