Foto: Hilmi Firdausi, dok. istimewa

JAKARTASATU.COM– Penunjukan “Bang Ade” sebagai Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memicu kritikan pedas dari Ustaz Hilmi Firdausi (UHF). Melalui cuitannya, kemarin, UHF menyoroti latar belakang sosok yang dimaksud dan mengaitkannya dengan janji politik pembukaan lapangan kerja.

“Alhamdulillah, satu lagi janji politik membuka lapangan kerja terpenuhi. Kali ini, bukan buat rakyat jelata, tapi buat Bang Ade, yang resmi jadi Komisaris PLN,” tulis Ustaz Hilmi Firdausi mengawali kritikannya dengan nada sarkas.

Ia kemudian secara spesifik menyebutkan bahwa “Bang Ade” yang dimaksud bukanlah sosok yang viral karena prestasi, melainkan karena insiden “celananya raib saat demo”. UHF juga menyinggung pernyataan kontroversial Bang Ade sebelumnya mengenai Alquran dan hafalan Alquran.

“Yang ngomong Al-Qur’an bisa dibawain hip-hop, dan ngafal Qur’an katanya gak relevan. Tapi rupanya nyenggol agama gak datengin jabatan, nyenggol penguasa baru dapet jatah komisaris,” lanjutnya.

UHF juga mengaitkan penunjukan ini dengan pujian “Bang Ade” terhadap salah satu Wakil Presiden. “Dulu nyebut Wapres terbaik sepanjang sejarah, eh sekarang dikasih jabatan. Kalau dia nyebut Wapres terbaik di galaksi, mungkin udah dikasih jadi Komisaris BUMN Listrik Luar Angkasa,” imbuhnya dengan nada menyindir.

Menyikapi fenomena ini, UHF menyatakan, “Apa boleh buat, inilah politik. Kita rakyat cuma bisa tepuk jidat sambil bayar listrik yang terus naik.” Ia juga menyinggung besaran gaji komisaris yang disebutnya “bisa bikin kita pingsan sebelum bayar token.”

Foto: cuitan UHF/tangkapan layar

Meski demikian, UHF mencoba mengakhiri tulisannya dengan sentuhan positif, berharap PLN semakin maju.

”Tapi mari kita tetap positif. Semoga PLN makin terang, meski logika publik makin gelap. Dan semoga Bang Ade bisa jaga amanah. Minimal, jangan sampai kesetrum sutet pas rapat,” tutupnya, disertai candaan penutup yang menegaskan preferensinya terhadap sosok lain bernama Ade Rai. (RIS)