JAKARTASATU.COM – Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi membuat pernyataan yang kontroversial. Menurutnya ada hoax yang negatif dan ada juga hoax yang positif. Hmmm yang bagaimana Hoax positif? menarik karena kata Hoax sendiri adalah kibul, bohong, tak benar, palsu dan menyesatkan.
“Kalau hoax itu membangun, ya kita silakan saja, tapi jangan terlalu memproteslah, menjelek-jelekkanlah, ujaran-ujaran yang tidak pantas, saya rasa bisa dikurangi” demikian dinyatakan Djoko usai pelantikannya, Rabu (3/1/2018).
LBH Keadilan dalam siaran persnya, Kamis (4/1), berpendapat sebaiknya Djoko membuat pernyataan untuk mencabut pernyataannya tersebut. Djoko tidak perlu lagi menjelaskan apa maksud “hoax yang membangun” itu.
Menurut LBH Keadilan, Djoko sebaiknya mengakui saja kekeliruannya. Karena itu jauh lebih terhormat. Dan dengan demikian kontroversi pernyataannya akan segera berakhir.
Bagi LBH Keadilan, pencabutan pernyataan Djoko tersebut harus dilakukan. Hal ini mengingat penjelasannya di media masa soal “hoax yang membangun” justru semakin tidak jelas dan tetap tidak bisa dipahami publik.
Di sisi lain, LBH Keadilan khawatir, karena bisa jadi pernyataan Djoko itu menggambarkan visi utama pembentukan BSSN, menyebar hoax yang membangun dan meredam hoax yang tidak pro penguasa.
LBH Keadilan teringat pernyataan Dosen UI Rocky Gerung “Hoax terbaik adalah versi penguasa. Sebab, mereka memiliki peralatan lengkap: statistik, intelijen, editor, panggung, media, dan dst…”
Rocky bahkan mengatakan mengapa ‘Kecebong’ Cerdik Mainkan Hoax? karena Mereka Dilatih di Pusat Hoax Nasional.
Hoax masih terus dimainkan. Di antara hoax terbaru yang ramai diperbincangkan: SMAN 30 Lamongan. Pasalnya, di Lamongan tidak ada SMAN 30.
Mengapa para ‘kecebong’ terus memainkan hoax? Dosen Filsafat Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung pernah menyebut, para kecebong secara rutin dilatih di pusat hoax nasional.
“1. Bong tak paham perbedaan. Mereka cuma tahu permusuhan. 2. Mereka dilatih untuk membenci yang berbeda. Pelatihnya dibayar untuk itu. 3. Secara rutin mereka dilatih di Pusat Hoax Nasional,” kata Rocky Gerung melalui akun Twitter pribadinya, @rockygerung, 20 Desember lalu.
Bong merupakan sebutan singkat dari Rocky Gerung untuk menyebut kecebong. Komunitas itu, menurut Rocky Gerung saat tampil di ILC tvOne, memiliki IQ 200 sekolam.
Seperti diberitakan sebelumnya, meskipun masih menjalani hukuman kasus penistaan agama, masih saja ada upaya-upaya yang dinilai menaikkan citra Ahok.
Salah satunya, disuarakan melalui media. Bahwa Ahok mendapat surat dari siswi SMAN 30 Lamongan yang ijazahnya tertahan lantaran belum melunasi tunggakan sekolah.
Berita-berita itu bersumber dari pengakuan staf pribadi Ahok, Natanael Oppusunggu, yang disebarkan melalui akun Facebook.
ZAMAN SBY dan Hoax
ADA JUGA LOH PADA ZAMAN SBY MAU TAHU? Ini kami sampaikan:
SATU
Di tahun 2008, ada penemuan air menjadi bensin. Penemuan ini kemudian dinamakan sebagai blue energy.
Penemu Blue energy air menjadi bensin ini adalah Joko Suprapto.
Beliau kemudian mendapatkan bantuan sebesar 10 milyar untuk pengembangan dan penelitian.
Tidak cukup sampai di situ, Joko Suprapto bertemu SBY dan mempresentasikan temuan blue energy miliknya yang bisa menyulap air jadi bensin.
Setelah pertemuan itu, dibangun pabrik blue energy di Cikeas, 2 Km dari rumah SBY.
Namun setelah bantuan diberikan dan pabrik dibangun, diketahui bahwa menyulap air menjadi bensin adalah sebuah penemuan hoax.
Kepala Pusat Studi Energi UGM, Sudiartono, menyebutkan bahwa menyulap air menjadi air tidak bisa dijelaskan secara ilmiah.
Kesimpulan: blue energy adalah penipuan. Hoax.
Padahal SBY sudah punya nama keren “Minyak Indonesia Bersatu.”
DUA
Kemudian cerita lainnya adalah situs Gunung Padang.
Staf khusus SBY, Andi Arief, memprediksi ada unsur logam di bukit setinggi 894 meter tersebut.
Logam itu katanya adalah emas yang tersimpan di kuil peninggalan sebuah peradaban di tatar Sunda 10.900 tahun lalu.
Jika benar, bisa dimanfaatkan negara sebagai sumber daya alam, kata Andi Arief.
Menindak lanjuti hal ini, pemerintahan SBY membentuk Tim Nasional untuk penelitian Gunung Padang.
Tim peneliti kemudian meledakkan tebing di kaki bukit.
Hasilnya: sama sekali tidak ditemukan struktur buatan manusia. Tak ada tatanan batu di tebing manapun.
Kemudian tim peneliti melakukan penggalian ke dalam perut bumi, tepat di bagian depan tangga masuk situs Gunung Padang.
Hasilnya pun nihil, tak ditemukan apa-apa yang menunjukkan bahwa terdapat struktur buatan manusia. Gunung Padang hanyalah gunung biasa seperti gunung yang lainnya.
Bukan situs prasejarah yang merupakan tempat pemujaan dan pertapaan.
Namun, walaupun ada fakta-fakta tersebut, SBY tetap datang ke Gunung Padang dan menyebut bahwa situs tersebut akan menjadi ikon sejarah.
“Saya meminta kepada menteri terkait, Gubernur Jawa Barat, Bupati Cianjur, jajaran kepolisian dan TNI, dan tentunya tim peneliti untuk segera duduk bersama sehingga bisa ditetapkan rencana aksi yang definitif dan akan dituangkan nanti dalam suatu kebijakan nasional yang dijalankan bersama,” ujar SBY.
Melalui Perpres nomer 148 tahun 2014, anggaran penelitian resmi masuk dan dibebankan ke APBN atau APBD.
TIGA
Pada tahun 2008 lalu, SBY sempat begitu membanggakan Padi Supertoy HL2. Masih ingatkan yang ini?
Padi jenis baru ini diklaim dapat menghasilkan 15 ton perhektar, dari yang normal 3-4 ton perhektar. Untuk menindak lanjuti penemuan ini, maka pemerintah menganjurkan menanam Padi Supertoy ini.
Namun ternyata setelah dipanen, hasilnya malah di bawah normal.
Ratusan petani di Desa Grabab Purworejo kemudian berdemo.
Mereka merasa ditipu oleh pemerintah. Dan dikenal sebagai superletoy.
EMPAT
Pupuk Nutrisi Saputra diklaim dapat menyuburkan tanah sehingga meningkatkan hasil panen. Umar Hasan Saputra berhasil membuat SBY terkesima.
SBY memerintahkan para Gubernur dan Menteri untuk mendengarkan presentasi Saputra, lalu disebar sampai ke petani.
Belakangan, setelah diuji coba Badan Litbang Pertanian, hasilnya malah bertolak belakang. Pupuk itu justru dapat merusak tanah karena hanya mengandung 1 dari 16 unsur minimal satu produk pupuk.
✓ Hoax yang didukung Negara ini membikin kita geli dan ngenes, –dan heran bahwa baru-baru ini SBY berkeluh-kesah tentang banyaknya hoax di bawah pemerintahan Jokowi. Nah jadi kenapa hoax dari zaman SBY ke Zaman NOW alias Zaman Presiden Joko kok tdk berubah? Jangan-jangan pernyataan Rocky Gerung di poin 3 yaitu Secara rutin mereka dilatih di Pusat Hoax Nasional, yang di twitt melalui akun Twit di @rockygerung, 20 Desember lalu adalah memang sedang dimainkan. Siakan renungka saja. |AME