JAKARTASATU.COM – Sikap partai Golkar yang memberikan dukungan politik kepada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ditanggapi berbeda oleh kader Partai. Sebagian kader partai taat dan patuh pada keputusan DPP yang mendung Prabowo-Hatta, dan sebagai kader partai lain berontak dan memberikan dukungan politik kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilu presiden (pilpres) 2014.
Beberapa kader partai Golkar yang menyatakan diri mendukung pasangan Jokowi-JK dalam pilpres secara resmi telah menyatakan diri mundur dari partai politik pimpinan Aburizal Bakrie (ARB) tersebut. Diantaranya adalah, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Golkar Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, Kemudian anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Fahmi Idris, Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan Partai Golkar, Indra Jaya Piliang, dan Ketua Bappenas, Paskah Suzeta.
Dalam sebuah wawancara terbatas dengan salah satu stasiun televisi terkemuka Jenderal TNI (purn) Luhut mengatakan, bahwa pasangan Jokowi-JK bukan hanya didukung oleh 4 partai politik pengusung semata, melainkan pasangan tersebut juga di dukung oleh 42% kader Golkar. Dan pasangan Jokowi-JK, lanjut Luhut juga didukung oleh tokoh sepuh Sunda, Jenderal Solihin Gautama Purwanegara (GP).
“Yang jelas banyak yang mendukung pasangan Jokowi-JK. Dan hal yang paling surprise adalah dukungan Pak Solihin GP, senior TNI yang sudah berusia 90 tahun lebih,” kata mantan Danjen Kopassus tersebut.
Untuk diketahui, Jenderal Solihin GP adalah mantan Gubernur Akademi Militer (Akmil), mantan Gubernur Jawa Barat tahun 1970-1974, Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan (Sesdalopbang) pada era Presiden Soeharto, dan juga Panglima Daerah (Pangdam) dibeberapa Komando Daerah (Kodam) di tanah air. (TAR/MAR).