JAKARTASATU – Bila anda jalan jalan ke kota Palu, rasanya belum lengkap bila tidak mencoba kuliner atau masakan khas Palu.Tak beda kota kota lain di Sulawesi, Palu memiliki beragam kuliner mulai dari masakan seperti uta kelo (sayur daun kelor bersantan dengan ubi atau pisang), kaledo (sop sumsum tulang sapi pilihan) serta berbagai jenis makanan yang berbahan dasar ikan dan beraneka ragam jenis sambal yang cukup menggugah selera makan seperti sambal roa, sambal cakalang, sambal duo sale dan lain lain.
Begitu juga dengan penganan rakyat. Palu memiliki dange yaitu jajanan ringan berbahan dasar sagu yang banyak di tawarkan sepanjang pesisir pantai Talise dan anjungan Nusantara. Lalampa penganan seperti lemper berbahan dasar ikan dan beras ketan terbungkus daun pisang serta penganan tetu, kue sagu lunak terbungkus daun kelapa bersantan dan manis, banyak dijumpai saat bulan ramadhan tiba dan dijual tiap pinggir jalan kota Palu.
Palu merupakan sebuah kota di timur indonesia yang tepatnya berada di provinsi Sulawesi Tengah. Kota Palu ini mempunyai luas wilayah sekitar 61.841,29 Km persegi. Dengan luas wilayah tersebut, kota ini mempunyai penduduk sekitar 2,8 jutaan jiwa. Sulawesi tengah juga mempunyai daratan yang paling luas dibanding dengan provinsi lain di pulau Sulawesi. Banyak sekali objek wisata di Palu yang bisa anda kunjungi dengan biaya yang ralitif murah. Provinsi ini juga dilewati garis katulistiwa yang membuat tempat ini semakin dikenal oleh kalangan lokal hingga ke mancanegara.
Salah satu usaha yang terus berkembang dan banyak dilirik adalah usaha dibidang kuliner atau makanan. Sebab makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok setiap individu yang dibutuhkan setiap hari. Jadi tidak heran kalau dikota-kota wisata terdapat banyak sekali rumah makan, cafe, warung tenda atau yang sejenisnya, seperti di Jakarta, Bandung, Jogja, Bali dan bahkan di kota Palu.
Satu lagi yang kini hadir di kota Palu, menambah semarak bisnis kuliner kota katulistiwa bertempat di jalan Cik Ditiro 43 tepat lampu merah perempatan terdapat RM.Favorit milik mama Titi alias Hesty Juliana (35 tahun) ibu dari 3 orang anak istri dari Moh.Imran Badawi. RM Favorit menghidangkan sajian makanan khas palu murah meriah seperti Binte (bubur jagung), bubur ayam, ikan bakar, ayam penyet,nasi unyil, dan lain lain. Semua sajian tentu disajikan dengan harga yang sangat terjangkau dibanding rumah makan lain yang ada di kota Palu.
Awalnya sajian ini, terutama nasi unyil (porsi nasi murah meriah sederhana ; nasi , suwir –suwir ikan dan tempe) di buat Hesty hanya untuk para karyawan beberapa counter celluler yang dimilikinya. Karena hobi mengolah makanan dan banyak juga diminati selain karyawan cellulernya, akhirnya kini ia terjun membuka bisnis kuliner. “ Alhamdulillah, ternyata hobi memasak Saya diminati orang banyak.” Ujar Hesty ,menceritakan awal mula berbisnis dan terjun didunia kuliner.
Hampir semua menu yang ditawarkan RM Favorit, terasa nikmat dan pas dilidah pecinta masakan nusantara. Binte sajian berupa bubur jagung berkaldu ikan laut adalah salah satu menu yang banyak dicari pelanggannya selain nasi unyil, ikan pepes dan ayam penyet. Semua tersaji cepat dan menyenangkan. “Mulai dari belanja bahan baku dipasar, hingga mengolah masakan Saya sendiri yang melakukannya. Pekerjaan ini serasa menyenangkan karena memasak itu hobi yang ilmunya didapat dari keluarga.,” Ungkap Hesty menjelaskan keseharian yang menjadi kesibukannya kini.
Karena hobi memasak inilah apa yang dilakoni disela kesibukannya di beberapa counter celluler yang telah lama ditekuni dan dimilikinya, kini Hesty harus berbagi waktu dengan bisnis barunya. Bertempat disebuah ruko yang strategis di jantung Kota Palu ,tentu menjadi tempat singgah yang mudah dicari menikmati sajian kuliner nusantara khas Palu. Belum lagi sajian makanan yang menggugah selera membuat pelanggan selalu ingin balik lagi rasanya menikmati hidangan yang disajikan dengan pelayanan yang ramah oleh pemiliknya.. silakan anda mencoba. (Beng/JKST)
