JAKARTASATU– Saat ditanyakan peran Joko Widodo selaku Pimpinan Negara terkait perannya atas kasus yang sedang dihadapinya, jawaban Novel Baswedan terlihat bersifat normatif. Namun begitu, ia mengingatkan agar Jokowi dapat melihat bahwa kasus yang sedang dihadapinya ini, adalah kasus yang cukup serius.

“Saya tidak dapat mengambil kesimpulan dalam satu hal karena tentunya ini masih ada waktu. Saya juga berharap agar Bapak Presiden memandang ini adalah hal yang serius dan kemudian bersifat jangan membiarkan,” katanya, Selasa, 17 Juli 2018, PP Muhammadiyah, Jakarta.

Kalau Jokowi menunjukkan acuh/pembiaran, ia rasa tidak begitu. “Kalau membiarkan, bagaimana kalau kemudian saya bersikap tidak ada komitmen maka seolah-olah saya mengambil kesimpulan sebelum selesai apa yang beliau janjikan.

Tetapi, janji beliau adalah hal yang memungkinkan dan menghormati dan menunggu, karena ini bukan untuk saya saja.

Kalau untuk saya saja, toh saya sudah memaafkannya (pelaku). Toh saya juga sudah ikhlas dengan kejadian ini semua, bahwa ini risiko perjuangan saya untuk berantas korupsi,” ia menjelaskan.

Tetapi apabila ini dibiarkan maka menurutnya akan menjatuhkan semangat orang-orang yang berjuang dan ini akan membuat para pelaku semakin berani, apabila di-back oknum-oknum tertentu, tentu ini berbahaya. “Sehingga saya menyuarakan pada kepentingan itu.

Karena ini sama pentingnya seperti sama memberantaa korupsi dan apa yang saya rasakan,” ia menutupnya. RI