JAKARTASATU.COM – Perusahaan e-Commerce Bukalapak melalui keterangan tertulis telah mengumumkan terjadinya perubahan di pucuk kepemimpinan di perusahaan mereka. Secara mengagetkan Achmad Zaky yang menjabat sebagai CEO dan salah satu pendiri Bukalapak tersebut, tiba-tiba menyatakan mundur dari jabatannya tersebut.
Selanjutnya disebutkan dalam keterangan tertulis (9/12/2019) tersebut para pendiri Bukalapak mengatakan akan adanya perubahan komposisi di level C-Suite terhitung efektif tanggal 6 Januari 2020 mendatang.
Adapun rencana perubahan ini disebutkan merupakan kelanjutan dari rencana jangka panjang perusahaan memasuki dekade kedua dan dalam rangka membangun bisnis e-Commerce yang berkelanjutan.
Sebenarnya, implementasi dari rencana jangka panjang ini telah dimulai sejak bulan Oktober 2016 dengan penunjukkan Willix Halim sebagai Chief Operating Officer (COO) Bukalapak untuk memperkokoh tim manajemen dengan individu-individu yang memiliki keahlian khusus dan berpengalaman.
Sepeninggal Ahmad Zaky, telah ditunjuk Rachmat Kaimuddin sebagai CEO baru Bukalapak. Sedangkan sementara Achmad Zaky akan berperan sebagai Penasihat dan Pendiri Bukalapak, Tech Startup Mentor, dan Ketua pada Yayasan Achmad Zaky yang akan segera didirikan.
Apakah dengan didirikannya Yayasan Achmad Zaky ini, Zaky ingin meniru jejak Pendiri Microsoft Bill Gates dengan Yayasan Bill and Melinda Gates-nya?
Terkait dengan perubahan di atas, inilah komposisi C-Suite baru Bukalapak yang terdiri dari: Rachmat Kaimuddin sebagai CEO, Fajrin Rasyid sebagai Presiden dan Co-Founder, Nugroho Herucahyono sebagai Chief Technical Officer (CTO) dan Co-Founder, Willix Halim sebagai Chief Operating Officer, Natalia Firmansyah sebagai Chief Financial Officer, Teddy Oetomo sebagai Chief Strategy Officer, dan Bagus Harimawan yang baru bergabung di Juli 2019 sebagai Chief of Talent.|WAW