Foto Dok. Pertamina

JAKARTASATU.COM – Puncak perayaan HUT ke-62 Pertamina digelar di Kantor Pusat Pertamina, Selasa (10/12/2019), Pertamina kembali memberikan penghargaan kepada local hero yang menginspirasi masyarakat.

Penghargaan tersebut ditujukan kepada para pelaku program CSR Pertamina yang dinilai memiliki komitmen kuat terhadap program yang dibinanya, memberikan dampak postifif terhadap lingkungan, komunitas lokal, dan masyarakat luas, serta menjadi inspirasi bagi masyarakat di sekitarnya.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, penghargaan ini menjadi salah satu bukti kepedulian Pertamina dalam membina pengusaha mikro, kecil dan menengah. Sebagai BUMN, Pertamina tidak hanya sebatas bertujuan untuk menciptakan keuntungan semata namun berperan aktif terhadap peningkatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Para local hero inilah yang terlibat langsung dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi mikro. Kehadiran kami sebagai badan usaha di seluruh Indonesia harus dapat dirasakan manfaatnya oleh  masyarakat sekitar wilayah operasi,” jelas Nicke.

Penghargaan program Local Hero tahun ini terbagi dalam lima kategori, yaitu kategori berdikari, kategori sehat, kategori hijau, kategori cerdas dan kategori kemitraan.

Untuk kategori berdikari, penghargaan peringkat pertama diberikan kepada Armisda,  mitra binaan PT Pertamina EP Asset 4 Poleng Field. Armisda merupakan inisiator kelompok olahan pangan Mbok Doudo yang terdiri dari ibu-ibu eks Tenaga Kerja Indonesia (TKI), penggerak kader lingkungan kampung aloevera, serta penggerak kader lingkungan Desa Doudo.

Untuk kategori sehat, penghargaan peringkat pertama diberikan kepada dr. Yazid M. Nur, dari PT Pertamina EP Asset 5 Samgasanga Field. Yazid merupakan inisiator community Based Healthcare System di Kecamatan Samboja,  seperti penanggulangan stunting pada anak dan lainnya.

Program ini melibatkan masyarakat untuk menjadi kader kesehatan hingga berjumlah lebih dari 700 orang. Yazid juga aktif membentuk forum-forum promosi kesehatan dengan berbagai inovasi.

Pada kategori hijau, Sardji Sarwan, mitra binaan PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field meraih penghargaan peringkat pertama. Sardji berhasil menjadi inisiator pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel, penggerak masyarakat dalam pengolahan sampah di kampung enam, serta replikasi program hingga di luar Kota Tarakan.

Pemenang pertama kategori cerdas diraih oleh I Ketut Kanta mitra binaan MOR V DPPU Ngurah Rai, Bali. Ia merupakan penggerak Kawasan Ekonomi Masyarakat Kolok, Desa Bengkala, Bali dan pendamping pemberdayaan difabel/kolok Kementerian Sosial RI. Kanta juga berhasil mengentaskan buta aksara masyarakat kolok di Desa Bengkala hingga 100%, serta mendirikan sekolah inklusi Desa Bengkala, Pemberdayaan masyarakat Kolok hingga menjadi Desa wisata dan budaya.

Terakhir, untuk kategori Kemitraan, pemenang pertama diraih oleh Nurchaeti, mitra binaan MOR III Pertamina Jakarta. Ia berhasil meningkatkan ekonomi para mantan pekerja migran Indonesia dengan melibatkan 1.500 mantan pekerja migran Indonesia.

Nurchaeti juga mengembangkan usaha laundry dan makanan, ekspor produk melalui jaringan distribusi pekerja migran Indonesia dan pameran luar negeri hingga ke 11 negara. Ia pun berhasil memasarkan produk melalui online shop.*(PCC/Mang)