JAKARTASATU.COM – SEA Games 2019 Filipina berlangsung, 30 November – 11 Desember 2019, Indonesia targetkan minimal meraih 45 mendali emas melalui 25 cabang olahraga yang diunggulkan. Namun sampai SEA Games berakhir (11/12/2019) Indonesia hanya meraih 18 emas dan 7 cabang olahraga lainnya gagal memenuhi target.
Perolehan mendali pada SEA Games 2019 Indonesia berada di posisi keempat dibawah Filipina, Vietnam dan Tailand. Indonesia berhasil peroleh 72 mendali emas, 82 mendali perak, dan 111 mendali perunggu.
Perhelatan olahraga se Asia Tenggara tinggal menungu penutupan, sebagian kotengen Indonesia yang sudah menyelesaikan pertandingan sudah kembali ke tanah air. Salah seorang atlet Indonesia yang meraih mendali emas sudah pulang kampung adalah Muhammad Taufik Ridho dari cabang triathlon dan modern pentathlon Men’s Beach Laser Individual.
Menurut Taufik, kepulangannya ke Indonesia diketahui ketua kontingen Indoneisia. Ia bersama atlet lainnya pulang lebih awal ke Tanah Air, sebab seluruh cabang yang ia ikuti di SEA Games Filipina telah dipertandingkan.
Taufik mempersembahkan dua medali SEA Games 2019. Pertama, mendali emas cabang olah raga modern pentathlon kategori mens beach laser individual serta mendali perunggu dalam kategori beach triathle individual.
Namun terasa miris Muhammad Taufik Ridho yang telah mengharumkan Indonesia dari dunia olah raga ini pulang ke kampung halamannya di Desa Cimangu, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, hanya numpang kendaraan umum jenis elf.
“Saya sakit dan tidak enak badan hingga memaksakan diri pulang ke Cimanggu, Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya,” ujarnya, Selasa (10/12/2019).
Mendengar informasi mengenai kepulangan Muhammad Taufik Ridho hanya mengggunakan kendaraan umum, Polres Tasikmalaya langsung berinisiatif menjemput di kawasan Cilawu, Garut.
“Kami mendapat informasi, atlet yang sudah mengharumkan nama bangsa dan Tasikmalaya pulang dengan naik elf, maka kami inisiatif kirim anggota untuk jemput Taufik, ini bentuk kebanggaan saya dan tentunya warga Tasikmlaya atas prestasi yang ditorehkannya,” kata Kapolres Tasikmalaya AKBP Dony Eka Putra seperti dilaporkan Galamedianews.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tasikmalaya Saeful Hidayat, membantah adanya penelantaran Muhammad Taufik Ridho. Menurutnya, kepulangan Taufik merupakan inisiatif sendiri dengan alasan ingin segera pulang karena sakit.
Muhammad Taufik Ridho mengakui jika kepulangannya menggunakan kendaraan umum jenis elf, merupakan inisiatif pribadi bukan karena faktor tidak diperhatikan.
Mendengar peristiwa itu Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian minimnya perhatian tersebut. Uu menyesalkan peristiwa yang tidak perlu terjadi ini. Apalagi Taufik sebagai atlet yang telah mengharumkan nama Indonesia, terutama Jawa Barat dan khususnya Kabupaten Tasikmalaya.
“Saya sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini. Saya sesalkan kejadian ini. Atlet yang telah harumkan nama bangsa ternyata pulang harus naik angkutan umum,” kata Uu, Selasa (10/12/19).
Tambah Uu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan KONI dan dinas terkait agar hal ini tidak terulang. Apalagi masih banyak atlet asal Jawa Barat yang berada di Filipina. Uu menyampaikan apresiasinya untuk Kapolres Tasikmalaya yang dengan sigap menjemput atlet asal Desa Cimanggu, Kecamatan Puspahiang tersebut.
“Saya akan koordinasi dengan KONI dan dinas terkait agar atlet berprestasi yang harumkan nama bangsa mendapat penghargaan. Karena mereka sudah benar-benar berjasa bagi bangsa,” tegas Uu.|HER – Biro Jabar