Penampakan Lamborghini milik Abdul Malik usai menabrak saat dibawa sang adik, MS./IST

JAKARTASATU.COM – Ketika media dan khalayak tengah fokus mengikuti dan memperhatikan perkembangan kasus Jiwasraya yang berpotensi merugikan keuangan negara hingga 13,7 triliun, tiba-tiba perhatian masyarakat teralihkan oleh drama yang lebih ringan, namun menarik dan seru.

Tak bisa dipungkiri, ibarat sebuah sinetron dengan alur yang berliku dan menghanyutkan, tiba-tiba saja terjadi kasus seorang pengendara supermobil Lamborghini yang menodongkan pistol kepada anak sekolah. Bagaimana pun juga cerita yang terjadi sangatlah seru. Pasalnya cerita tersebut tidak berhenti di kasus penodongan semata, tetapi terus berkembang kemana-mana.

Awalnya, gara-gara tak terima diteriaki “mobil punya bos” oleh seorang pelajar sekolah, seorang pengemudi Lamborgini turun dan menodongkan pistol ke pelajar di Kemang, Jakarta Selatan. Tak sekedar menodongkan pistonya semata, lelaki tersebut juga menembakkan pistolnya ke atas sebanyak tiga kali. Sontak sang pelajar pun shock berat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan aksi koboi itu bermula ketika seorang laki-laki bernama Abdul Malik sedang melintas di Jalan Kemang I, Sabtu (21/12/), sekitar pukul 16.30 WIB. Lalu, di lokasi tersebut kebetulan ada dua pejalan kaki, mereka meneriaki Abdul Malik dengan olok-olok “mobil bos”.

Ternyata Abdul Malik yang tak terima diteriaki ‘mobil bos’ tersebut segera berhenti dan turun dari Lamborghini-nya. Dia sempat mengeluarkan kata makian ke dua orang itu.

“Suruh memberhentikan kedua orang tersebut tidak mau berhenti, tetapi yang keluar adalah senjata adalah senjata yang diletupkan ke atas, Itu satu kali pertamanya. Terus kemudian dikejar, diletupkan lagi satu kali, dipaksa jongkok yang bersangkutan tidak mau diletupkan lagi. Jadi tiga kali letusan senjata itu,” ujar Yusri dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Selatan, Jalan Wijaya, Kebayoran Baru.

Dus, karena perbuatannya yang main koboi jalanan inipun maka dirinya ditetapkan sebagai tersangka dengan Pasal 335 dan 336 KUHP. Dia terancam hukuman 1 tahun penjara.

Abdul Malik, pengemudi Lamborghini yang menodongkan pistol kepada pelajar karena diolok “mobil punya bos”/IST

Drama tak berhenti begitu saja di situ. Akhirnya Abdul Malik ditangkap Satreskrim Polres Jakarta Selatan pada Senin (23/12) malam, setelah aksi penodongan dilaporkan oleh orang tua salah satu korban yang bernama Aiman (16). Akan tetapi, penyidik Satreskrim Polres Jakarta Selatan saat itu belum bisa menyita mobil Lamborghini tersebut, lantaran terkendala masalah teknis.

“Jadi begini, kan ‘pas malam itu kita tangkap yang bersangkutan, ‘kan kita amankan pelakunya. Mobilnya belum kita amankan, karena yang bisa bawa mobil hanya tersangka,” jelas Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Andi Sinjaya Ghalib.

Karena belum bisa membawanya, polisi pun mengingatkan agar mobil tersebut tidak dibawa keluar. Ternyata pada malam itu, mobil tersebut rupanya dibawa mengaspal oleh MS, adik Abdul Malik.

“Nah ternyata pas malam itu kita periksa tersangka, malam itu sekitar jam 1.00 dini hari (Selasa 22 Desember), mobilnya dibawa adiknya. Adiknya ternyata menabrak separator jalan di dekat Sarinah ya,” tambah Andi.

Lucunya seakan tidak peduli pada mobil Lamborghininya, Andi hanya menyebut, separator jalan rusak akibat kejadian itu.

“Makanya ada permasalahan pelanggaran lalu lintas juga itu, ditangani Ditlantas. Tapi itu tanya aja ke Subdit Gakkum,” lanjut Andi.

Selanjutnya Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar menjelaskan kecelakan itu terjadi di Jl MH Thamrin, pada Selasa (24/12) sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, MS baru pulang dari Senayan, Jakarta Pusat.

“Pada saat kendaraan Lamborghini yang dikemudikan oleh MS melaju dari arah timur di Jalan Wahid Hasim, Jakarta Pusat, pada saat berbelok arah ke arah selatan Jl MH Thamrin, sesampainya di TKP tepatnya di depan Gedung Sarinah kendaraan oleng ke kanan menabrak separator busway,” jelas Fahri.

Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Namun kecelakaan itu mengakibatkan kerusakan pada bagian depan dan samping kiri mobil Lamborghini. Diketahui ternyata MS juga tidak sendiri saat itu. Dia ditemani temannya, seorang perempuan.

“Setelah kejadian, MS pulang bersama penumpang saudari LS meninggalkan TKP dan kendaraannya untuk menuju pulang ke rumah,” lanjutnya.

Saat dimintai keterangan oleh polisi, MS mengaku dirinya malam itu baru pulang dari Senayan dan minum-minuman beralkohol.

“Dugaan sementara (akibat) terpengaruh minuman beralkohol. Keterangan awal, dia memang mengaku habis minum minuman beralkohol di Senayan,” kata AKBP Fahri

Terkait hal ini, polisi telah melakukan tes urine terhadap MS. Namun polisi belum menerima hasil tes urine tersebut.

Namun, lagi-lagi kasus Lamborghini ini tidak berhenti disitu. Ternyata ketika digeledah rumahnya, Abdul Malik juga memiliki berbagai macam offset hewan. Sebut saja diantaranya ada kepala rusa jenis Bawean, burung cenderawasih, buaya muara, dan harimau yang diduga harimau Sumatera dan dilindungi.

Tak ayal polisi pun segera mendalami temuan ini. Untuk sementara Abdul Malik menyatakan hewa-hewan tersebut hanyalah koleksi semata. Bukan hasil buruan. Nah, kira-kira akan sampai dimana kasus pengemudi Lamborghini ini terus berkembang dan mencuri perhatian masyarakat? |WAW