JAKARTASATU.COM – Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi, Direktur Utama PT PJB Investasi (PT PJBI) Gunawan Yudhi Haryanto, menandatangani kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) antara PLN dengan Konsorsium PT PJBI – Masdar, untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Cirata, Jawa Barat, dengan kapasitas 145 MW.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan dalam keranggan persnya (16/1/2020), PLTS Terapung di Waduk Cirata kapasitas 145 MW AC ini akan dimulai konstruksi nya pada awal 2021. Ini adalah PLTS Terapung pertama di Indonesia dan yang terbesar di Asia Tenggara.
Tambah Zulkifli, dalam proyek ini PT PJBI akan bekerjasama dengan Masdar yang merupakan perusahaan Uni Emirat Arab (UEA) yang dikenal sangat concern dengan renewable energy.
Tentunya ini sejalan dengan semangat PLN untuk mendukung Perjanjian Internasional dalam menurunkan emisi karbon sebesar 29% di Tahun 2030 yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dalam Paris Agreement Tahun 2015. Diharapkan proyek ini dapat menjadi pioneer pengembangan PLTS Terapung yang dapat dikembangkan di waduk lain di wilayah Indonesia,” jelas Zulkifli.
Sebelumnya Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi seperti dikutip dari laman Setkab, Selasa (14/1/2020) mengatakan perusahaan energi baru terbarukan (EBT) Masdar, yang berbasis di Abu Dhabi, PEA, nantinya akan bermitra dengan PT Pembangkit Jawa Bali Investasi (PJBI) membangun PLTS Terapung Cirata sebesar 145 Mega Watt Peak (MWp).
Menurut Kementerian ESDM, investasi di pembangkit ini diperkirakan mencapai Rp 1,8 triliun. PLTS Terapung Cirata diproyeksikan memecahkan rekor pembangkit bertenaga surya terbesar di ASEAN setelah PLTS di Filipina, Cadiz Solar Powerplant sebesar 132,5 MW.*l HER-JAKSAT