foto istimewa

JAKARTASATU.COM – Menurut rekapitulasi data hingga Selasa, 21 Januari 2020, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya ada 207 kejadian bencana yang terjadi di Indonesia.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo dalam ketarangan persnya menyebutkan, adapun jenis-jenis bencana yang terjadi di Indonesia didominasi dengan jenis bencana hidrometeorologi seperti di antaranya; puting beliung dengan total 90 kejadian, banjir 67 kejadian, tanah longsor 45 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 3 kejadian dan gelombang pasang/abrasi sebanyak 2 kejadian.

Menurut Agus, dari total kejadian bencana di Indonesia, jumlah korban meninggal dunia mencapai 82 jiwa, hilang 3 jiwa, luka-luka 83 jiwa dan penduduk yang menderita/mengungsi mencapai 803.996 jiwa. Sedangkan untuk kerusakan rumah tinggal BNPB mencatat terdapat 11.305 unit dengan rincian masing-masing adalah 3.439 rumah rusak berat, 1.584 rusak sedang dan 6.282 rumah rusak ringan.

Kemudian untuk fasilitas umum yang mengalami kerusakan mencapai 197 unit meliputi 121 fasilitas pendidikan, 65 fasilitas ibadah, 11 fasilitas kesehatan. Untuk kantor pemerintahan ada 43 bangunan rusak dan jembatan sebanyak 73 bangunan.

Jelas Agus, apabila melihat data tahun sebelumnya, tren kejadian bencana awal Januari 2020 mengalami penurunan sebanyak 29,6 persen dibandingan dengan data per tahun 2019. Akan tetapi jumlah penurunannya tidak terlalu signifikan yakni 290 kejadian di 2019 dan 207 di 2020.

Tambah Agus, mengenai data jumlah korban meninggal dunia dan hilang per 20 Januari 2020 mengalami kenaikan hingga 583,3 persen jika dibandingkan data per 20 Januari 2019. Pada 2019 korban meninggal dan hilang sebanyak 12 jiwa dan pada 2020 korban meninggal mencapai 82 jiwa pada tanggal dan bulan yang sama. Selanjutnya peningkatan jumlah korban luka-luka juga mengalami kenaikan hingga 7,8 persen per tanggal 20 Januari 2019 dibanding 20 Januari 2020 dengan rincian 77 banding 83.

Lebih lanjut Agus mengungkapkan, mengenai data pengungsi mengalami peningkatan sangat signifikan hingga mencapai 1.552 persen dari 48.668 jiwa per 20 Januari 2019 menjadi 803.996 jiwa per 20 Januari 2020. Kemudian untuk rumah rusak mengalami peningkatan hingga 303,9 persen dari 2.799 per Januari 2019 menjadi 11.305 per Januari 2020.

Papar Agus, kenaikan tren dampak bencana tersebut dipicu oleh terjadinya fenomena hujan ekstem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada awal tahun 2020, sebagaimana yang sudah diprakirakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya. Selain itu, kerusakan lingkungan juga menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya bencana tersebut.

Data yang tersebut di atas masih dapat berpotensi mengalami perubahan sesuai olah data terbaru dari lapangan. BNPB melalui Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusadatinkom) akan memperbarui data tersebut ke depannya.*l HER-JAKSAT