JAKARTASATU.COM – Tak bisa dipungkiri, Gus Sholah atau KH Salahuddin Wahid merupakan ulama, tokoh nasional, sekaligus mantan Wakil Ketua Komnas HAM. Dus, kepergiannya menjadi perhatian banyak khalayak di Indonesia.
Sebagai adik kandung dari Gus Dur atau KH Abdurahman Wahid, Gus Sholah juga mempunyai kebijaksanaan yang layak untuk kita semua amalkan.
“Beliau sangat banyak sekali (memuat) nilai-nilai kebangsaan,” ujar Ipang Wahid atau Irfan Asy’ari Sudirman Wahid yang merupakan putra beliau kepada wartawan di RS Harapan Kita, Jl Letjen S Parman, Jakarta Barat (2/2/2020).
Bahkan menurut Ipang Wahid, ayahnya itu masih menulis di saat-saat kesehatannya sudah menurun. Dengan menggunakan ponsel, Gus Sholah yang sangat menaruh perhatian pada masalah pendidikan di pesantren yang diasuhnya, yakni Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, sempat menuliskan pesan terakhirnya sebelum wafat.
“Pesan terakhir beliau adalah terkait masalah Tebu Ireng, masalah pendidikan,” jelas Ipang.
Karena kecintaan Gus Sholah terhadap pesantren Tebu Ireng itulah maka sosok kyai yang dicintai yang wafat usai kritis setelah operasi jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita dalan usia 77 tahun inipun akan dimakamkan di Tebu Ireng juga.
“Akan dimakamkan di pemakaman keluarga, Tebu Ireng,” ujar putra Gus Sholah, Ipang Wahid.
Sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang dan juga adik kandung dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) maka beliau akan dimakmakan di dekat makam Gus Dur.
“Sebelah makam Gus Dur, di kompleks pemakaman Mbah Hasyim (Hasyim Asy’arie Pendiri Nahdlatul Ulama),” lanjut Ipang menambahkan (2/2/2020).
Semoga saja pesan yang sempat dituliskan Gus Sholah untuk pesantren Tebu Ireng di atas, mampu menjadi amanah yang membawa kebaikan bagi seluruh umat dan semesta. |WAW-JAKSAT