JAKARTASATU.COM– Ada salah satu pelawat, yang bisa dikatakan sahabat almarhum KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah ketika hadir di Jombang, menarik banyak perhatian publik. Selain penampilannya, juga karena latar belakangnya.

Pelawat ini sebenarnya sudah tidak asing di Tanah Air, apalagi di dunia hukum. Dia adalah Hotman Paris Hutapea.

Hotman datang ketika prosesi pemakaman kiai kharismatik tersebut. Sampai-sampai, ketika almarhum sedang disalatkan, Hotman setia menunggunya di dalam masjid.

“Pak Hotman Paris sedang ‘magang’. Mari kita doakan bersama. Semoga semua yang ada di dalam foto selalu diberi kesehatan. Amin,” respon akun Nahdlatul Ulama, @nahdlatululama, baru saja.

Cuitan akun tersebut pun mendapatkan respon dari Mantan Kemenag Lukman Hakim Saifuddin. Lukman mengaku hormat dengan Hotman.

“Saya respek kepada Pak Hotman Paris y-yang tak hanya ikut menunggui jenazah KH. Salahuddin Wahid saat disalatkan berulang kali di rumah kasepuhan, tapi lelaki berjas lengkap dan berdasi itu juga sejak awal berada di tepi liang lahat hingga prosesi penguburan selesai. #GusSolah,” demikian pengakuannya, di hari ini, di akun Twitter-nya, @lukmansaifuddin.

Namun siapa sangka, dan mungkin saja keberadaan Hotman di sana dianggap kurang pas. Apalagi Hotman memasuki masjid, yang boleh jadi ketika sebelum memasukinya, ia tidak berwudu.

“Netizen jangan nyinyir dulu. Sebelum tiba jenazah Gus Sholah maka para kiai salat zuhur di rumah penimggalan pendiri NU (Hasyim Asy’ari). Hotman sudah mau ke luar ruangan, tapi oleh para kiai disuruh duduk, dan dikasih makan.

He he, karena sejak awal pertemuan akrab, karena Hotman sudah pernah diundang Tebuireng dan dikasih gelar Gus (di pesantren Tebuireng, Jombang). Muka Hotman capek, kusam, terbang dari Bali ke Jombang,” tulisnya, di akun Instagram miliknya, @hotmanparisofficial, kemarin.

Hotman merasa kehilang Gus Sholah. Ia menganggap Gus Sholah sudah seperti sahabatnya.

“Selamat jalan sahabtku, Gus Sholah. Namaku ‘Gus’ pemberian Gus Sholah. (Acara pemakaman di pondok pesantren Tebuireng)

Hotman satu-satunya yang hadir dan diterima ramah oleh para kiai senior dan muda (cuma aku batak dan agama Kristem saat itu di sana).”

Gus Sholah meninggal pada hari Ahad, tanggal 2/2/2020. Dimakamkan di sekitar komplek pesantren Tebuireng, Jombang, Jatim. RI-JAKSAT