JAKARTASATU.COM– Jokowi dikabarkan merestui rencana pembangunan terowongan bawah tanah yang menghubungkan masjid Istiqlal dan gereja Katedral. Terowongan bawah tanah ini direstui dengan alasan bahwa akan menjadi simbol silaturahim antarkedua umat beragama: Islam dan Kristen.
Namun, restu Jokowi dipertanyakan banyak pihak. Di antaranya oleh tokoh agama Islam, politisi, dan sejarawan.
“Dulu Bung Karno mencoba membuat gerakan CONECTING antara Nasionalis dengan Agamais dan Komunis. Beliau beri nama NASAKOM. Ternyata GAGAL. PKI berkhianat.
Kini Pak @jokowi mau mencoba CONECTING rumah ibadah Katolik dengan rumah ibadah Islam. Biar apa?
Ibadah itu masing-masing,” demikian komentar ustaz Tengku Zulkarnain, melalui akun Twitter-nya, Ahad, 9/2/2020.
Jokowi, atas restunya, juga dikomentari oleh politisi Gerindra, Fadli Zon. Fadli menduga ada sesuatu yang sekiranya tampak tak mauk akal adanya rencana terowongan itu.
“Memang aneh apa ya urgensi terowongan. Jangan-jangan hasil wangsit,” katanya, di Twiiter pribadinya, Ahad, 9/2/2020.
Pun dengan sejarawan JJ Rizal yang ikut mengomentari rencana tersebut. “Ini tulisan lama saya tentang mengapa Sukarno membangun Istiqlal, semoga bisa membantu memahami mengapa ide ini, bukan saja secara tata ruang konyol, tetapi juga manifestasi dari gagal paham sejarah alasan keberadaan mesjid warisan pendiri bangsa itu (sejarahjakarta.com/2019/05/28/pes…).”
Berikut kutipan tulisan JJ yang diambil dari sejarahjakarta.com: ‘Karena letaknya yang berdekatan dengan Kathedral dan Gereja Imanuel, sering Istiqlal dikaitkan sebagai pesan kerukunan beragama. Bukan tidak tepat, tetapi bukan itu pesan utamanya. Harus diingat Istiqlal dekat pula dengan istana presiden, kantor menteri dan kantor gubernur. Inilah sasaran pesan utamanya.”
Komentarnya itu, ia tulis di akun Twitter-nya @JJRizal.
Rencana pembangunan itu tentunya dianggap tidak sama sekali akan mendongkrak perekonomian Indonesia. Justru akan sebaliknya.
“Dibangun puluhan miliar Rupiah buat apa? Ada banyak yang perlu dibangun untuk dongkrak ekonomi,” tanya ustaz Tengku.
Peran DPR pun beliau pertanyakan. Termasuk apa manfaatnya apabila benar DPR menyetujuinya.
Rencana pembangunan itu dikabarkan akan sejalan dengan adanya renovasi yang kini sedang berlangsung. RI-JAKSAT