JAKARTASATU.COM– Politisi Demokrat, Benny K. Harman menyatakan bahwa isu radikalisme diangkat oleh kelompok tertentu dan dengan tujuan tertentu.

“Isu radikalisme ini diangkat kelompok yang mengklaim diri punya Pancasila untuk menyatukan kekuatan guna menolak arus besar yang menuntut Masiku ditangkap,” katanya, Selasa, 11/2/2020, di akun Twitter-nya.

Mereka, kelompok tersebut menurut Benny membuat narasi, bahwa melindungi Masiku itu pro Pancasila. Sedangkan mendesak Masiku ditangkap karena pro radikalisme.

“Ojo mau dbohongi. Rakyat monitor!” ketika mengomentari salah satu netizen @rob_love234, yang menuliskan:

“Skrg sdg nge trend Issu ISIS sebagai alat pembelokan korupsi dan stlh selesai buat isu lagi biar kasus korupsi tenggelam ! Pola kerjanya sdh kebaca.”

Netizen ini sebelumnya diketahui tengah mengomentari cuitan Benny yang tertulis:

“Informasi ini jika bener makin memperkuat dugaan, bahwa tokoh yang datang ke Menkopolhukam dan mendesak agar kasus korupsi Jiwasraya dibelokkan ke kasus perdata ialah Mr ET. Siapa Mr Et, ketua tim sukses salah satu Pilpres. Kalo bukan dia, lalu siapa? Ayo, tebak! Liberte!”

Cuitan Benny berawal dari respon cuitan Andi Arief, satu rekan di partai Demokrat. Andi menuliskan: “Erick Tohir paling mengerti soal Jiwasraya di antara seluruh menteri Pak Jokowi karena PT Mahaka Media miliknya bersinggungan dengan penempatan dana Jiwasraya. Pak Menteri ini tahu masalah dan menanggulanginya, karena terlibat langsung perusahaannya. Saya duga dia pro bailout.” RI-JAKSAT