JAKARTASATU.COM – Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (Biro KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menyebut Deposit bijih tembaga-emas Onto ditemukan di wilayah Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, setelah PT Sumbawa Timur Mining (STM) melakukan kegiatan eksplorasi di dalam wilayah KK Proyek Hu’u sejak tahun 2010.
Ungkap Agung, penemuan ini menjadi titik penting bagi PT STM ke depannya, juga memberikan multiplier effect yang lebih besar pada tahap selanjutnya.
“Saat ini proyek tersebut mempekerjakan hampir 600 karyawan termasuk kontraktor, dimana 70% diantaranya berasal dari lingkungan sekitar proyek eksplorasi,” kata Agung dalam keterang persnya di Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Tambah Agung, STM akan melanjutkan pemboran di dalam dan di sekitar wilayah deposit Onto untuk menentukan batas dan kemenerusan kedalaman dari mineralisasi. “Pastinya tenaga kerja setempat akan terus bertambah, meneruskan eksporasi, dan lebih-lebih nanti jika berlanjut ke fase eksploitasi,” tandas Agung.
Menurut Agung, STM merupakan pemegang Kontrak Karya (KK) generasi ke-7 untuk Proyek Hu’u dan merupakan perusahaan patungan antara Eastern Star Resources Pty Ltd (80%), anak perusahaan yang 100% sahamnya milik Vale SA, dan PT Antam Tbk. (20%).
Deposit sumber daya mineral Onto pertama kali ditemukan pada Agustus 2013 dan sejak saat itu sebanyak 64 lubang pemboran (setara dengan 61.000m) telah dilakukan untuk menentukan ukuran, luas dan karakteristik sumber daya mineral.
Berdasarkan perkiraan sumber daya mineral yang dilakukan STM per Desember 2019, total sumber daya mineral tertunjuk adalah sebesar 0,76 miliar ton @ 0,93% tembaga dan 0,56 g/t emas serta total sumber daya mineral tereka sebesar 0,96 miliar ton @ 0,87% tembaga dan 0,44 g/t emas.
Angka tersebut setara dengan total 1,7 miliar ton @ 0,89% tembaga dan 0,49 g/t emas. Selain sumber daya mineral di atas, target eksplorasi di sekitar area juga telah ditetapkan sebesar 0,6-1,7 miliar ton @ 0,20,7% tembaga dan 0,1-0,3 g/t emas.*l HER-JKASAT