JAKARTASATU.COM – Tak ada yang menyanggah bahwa sampai saat ini Freeport merupakan tambang emas terbesar di Indonesia bahkan konon di dunia.

Namun siapa sangka, jika ternyata Sandiaga Uno juga memiliki perusahaan tambang emas yang tak kalah menakjubkannya.

Dibawah naungan PT Merdeka Copper Gold Tbk, perusahaan tambang emas ini sudah melantai di bursa saham sejak 12 Juni 2015 lampau.

Pada waktu itu kondisi perusahaan tersebut masih merugi. Namun mereka tetap percaya diri untuk melantai di bursa saham karena seperti yang dikatakan Presiden Direktur Merdeka Copper Adi Ardiansyah Sjoekri, mengklaim perusahaan tambang ini merupakan perusahaan tambang terbesar kedua setelah PT Freeport Indonesia.

“Dalam skala nasional, kami adalah tambang kedua terbesar setelah Freeport, ini tambang yang punya SDM dan cadangan yang sangat besar,” ujar Adi beberapa waktu lampau.

Yang menarik bukan hanya klaim sebagai tambang emas terbesar kedua semata, ternyata lokasi tambang ini tidaklah jauh.

Ternyata lokasi tambang ini terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Provinsi Jawa Timur.
Tambang tersebut dikelola oleh dua anak usahanya, PT Bumi Suksesindo (BSI) dan PT Damai Suksesindo (DSI) yang telah memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP). BSI memiliki Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) berdasarkan keputusan Bupati Banyuwangi No.188/547/KEP/429.011/2012 tanggal 9 Juli 2012, dengan IUP BSI seluas 4.998 hektar dan dengan IUP DSI seluas 6.623 hektar.

Untuk mencapai lokasi tambang yang terletak di selatan kota Banyuwangi tersebut bisa ditempuh selama 9 jam dari Surabaya dan 7 jam dari Denpasar atau Bali, atau dengan penerbangan dari Surabaya atau Bali ke Banyuwangi 1-1,5 jam.

Menurut Adi, kenapa bisa ada tambang dengan prospek kandungan mineral berupa emas, perak, dan tembaga yang berada di Proyek Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur tersebut?

“Itu bagian busur magmatik dari Sumut turun ke bawah dan selatan Jawa nyambung sampai ke Lombok dan Jawa dan akan menemukan tambang batu hijau dan tambang elang di Sumbawa milik Newmon,” jelas dia.

Mungkinkah tambang yang dimiliki pengusaha Sandiaga Uno, Edwin Soeryadjaya serta Hendropriyono sebagai komisaris ini mampu berkembang maju menyalip Freeport Indonesia yang  konon mulai habis? |WAW-JAKSAT