JAKARTASATU.COM– Aktivis kemanusiaan, Azzam M. Izzulhaq tampak kesal ketika ada informasi yang dirasa meragukan terkait adanya warga Cina di Sulawesi Tenggara. Pasalnya, Indonesia saat-saat ini sedang sibuk mengantisipasi adanya virus Corona dari banyak sudut, termasuk di bandara: tempat keluar dan masuknya warga negara tertentu.

“KATANYA memperpanjang visa di Jakarta? Bahkan, perekam video atau penyebarnya katanya bahkan sudah ditangkap. DIPERTONTONKAN ke publik bahkan fotonya. Timpakan azab-Mu, ya Rabb kepada yang berdusta soal ini,” cuitannya, ketika mengomentari berita di salah satu media dengan judul: “49 TKA China Masuk RI dari Thailand 15 Maret, Lalu Terbang ke Kendari”, kemarin.

Selain Azzam, dipertanyakannya informasi terkait warga negara Cina di Sulawesi Tenggara adalah Sekjend Demokrat Hinca Pandjaitan. Sampai-sampai ia melakukan komunikasi ke Kapolri Idham Aziz.

“Di situasi yang sulit seperti ini, masih saja kita tidak mendapatkan informasi yang ‘benar’. Saya akan hubungi Kapolri dan jajarannya untuk meminimalisir informasi yang bias seperti ini,” katanya, kemarin, ketika mengomentari berita di salah satu media dengan judul: “49 TKA China Masuk RI dari Thailand 15 Maret, Lalu Terbang ke Kendari”, di akun Twitter-nya.

Cuitan Hinca lantas mendapatkan respon dari Muhammad Said Didu: “Ditunggu informasinya.”

Dalam balasannya ke Said, Hinca bergerak cepat. Ia sudah chat ke Kapolri, dan beliau, kata Hinca, sudah merespon.

“Intinya, saya menyampaikan kebingungan publik atas informasi bias Kapolda Sultra terkait kedatangan TKA & meminta agar Polri untuk klarifikasi ‘ulang’ kebenaran situasi di Sultra.”

“Beliau bilang ‘Baik, bang Hinca’ (pukul 23.25 WIB),” katanya lagi.

Kembali cuitan Hinca direspon oleh Said. “Semoga Pak Kapolri menunjukkan sikap orang bugis ‘taro ada taro gau’ dan masih ingat ungkapan beliau di DPR bahwa ‘namo maruttung langie, tettai ipatottong keadilange’. Apalagi Sultra adalah daerah beliau,” pesan Said.

Boleh jadi cuitan Hinca dan permintaan klarifikasi dirinya ke Kapolri membuahkan hasil. Pasalnya, tidak berapaa lama klarifikasi tersebut didapat.

Pihak imigrasi telah menjelaskannya. Dan tampak menganulit pernyataan Kapolda setempat.

Sebelumnya, sempat viral warga negara Cina berduyun-duyun datang. Sempat diabadikan pula oleh salah seorang masyarakat. Namun, warga tersebut dianggap hoax.

Sempat ditahan. Tetapi, setelah mendapat informasi dari pihak imigrasi, barulah warga itu dilepaskan. RI-JAKSAT