JAKARTASATU.COM – DALAM acara Indonesia Lawyer Club (ILC) di TV One,yang dipandun wartawan senior Karni Ilyas Selasa 29 September 2020 malam dengan Tema “Ideologi PKI Masih Hidup?”. Nampaknya Fadli Dzon disimpan dibagian akhir sebelum sejarahwan Anhar Gongong. Sontak dalam ILC malam itu ia sedang menyapu semua pandangan yang keliru. Mulai dari Gubernur Lemhanas Jenderal Agus Widjojo, Sukmawati Soekarnoputri, Ilham Aidit, Arteri Dahlan, dll
Harus diakui bahwa wawasan intelektual dan pengetahuan Pria kelahiran 1971 dan Doktor Sejarah ini memang paham dan bisa dibilang digjaya membedah soal sejarah malam itu.
Fadli misalnya mementakan bahwa G30S PKI 1965 hanya satu versi. Tidak ada versi lain. “Jelas terang benderang G 30 S PKI didalangi PKI dengan Ketua Umun DN Aidit dan Biro khusus Syam Kamarulzaman,”jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa tahun 1948 pemberontakan PKI didalangi Muso CS dimana ingin Membentuk Negara Uni Indonesia – Sovyet dengan Ideologi Marxisme, Leninisme dengan membuat negara Diktator Ploretariat dan menuduh Proklamasi 17 Agustus 1945 sebagai rovolusi kaum borjuis dan antek Jepang.
“Soekarno Hatta dituduh antek Jepang, Soekarno dituduh mandor romusha penjual bangsa sendiri, Muso menuduh Bung Karno penjual Bangsa setelah menjual ke Jepang maka selanjutnya ke imperialis Amerika, jelas Muso yang menghina kepada Dwi Tunggal Soekarno Hatta,” beber politisi Gerindra ini gamblang.
Masih kata Fadli dalam ILC tersebut juga bahwa ia mengatakan jangan lupakan sejarah (JAS MERAH) PKI itu penghianat bangsa jelas berkali-kali memberontak bangsa dan anti Pancasila.
“PKI, Neo PKI selalu membolak balikan sejarah dan tukang fitnah dan tukan adu Domba, waspada,”seru Fadli yang juga membawa sejumlah berkas kliping media Oktober tahun 1965an dan sejumlah buku-buku tentang kejamnya dan pemberontakannya PKI, baik kasus 1948 Muso Madiun maupun yang lainnya. |aen/JAKSAT