by Tarmidzi Yusuf
Pegiat Dakwah dan Sosial
Istana terguncang. Gempa politik lebih dari magnitudo 6,5. Berpotensi tsunami politik. Sibuk menyelamatkan diri dari ‘amukan’ politik akibat salah urus dan salah kelola.
Gelombang besar melawan kedzaliman disertai gemuruh politik dari KAMI sekalipun Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat dan Anton Permana harus mendekam di penjara. Kini dapat amunisi baru. Sambaran petir dari IB HRS dan Anies Rasyid Baswedan membuat panik istana. Mencari dalih ‘mengkasuskan’ mereka berdua
Berhamburan mencari alibi dan perlindungan. Mula-mula disembrulkan melalui lonte murahan sebagai provokasi dan seorang minoritas kafir yang menyalak-nyalak bagai anjing mau menampar Anies Rasyid Baswedan. Redup dan tidak mempan. Skenario gagal total.
Petinggi militer mengancam. Pengganggu persatuan dan kesatuan bakal disikat. Siapa? Tidak mungkin ummat Islam merusak persatuan dan kesatuan. Logikanya sederhana. 90% saham NKRI dimiliki ummat Islam. Tanpa ummat Islam NKRI tidak akan ada dan tidak akan pernah ada. Catat dan camkan itu baik-baik!
Yang merusak persatuan dan kesatuan adalah para pengkhianat NKRI yang telah ‘menjual’ dan ‘menggadaikan’ NKRI kepada asing, aseng dan asong. Seharusnya militer dan kepolisian berdiri di garda terdepan bersama rakyat melawan pengkhianat NKRI. Bukan malah mau diadu domba dengan rakyat dan bangsanya sendiri.
Selain itu. Para pengkhianat NKRI adalah orang-orang yang membuka kran impor TKA China komunis masuk dengan mudah ke NKRI. Menjarah kekayaan alam dan kesempatan kerja pribumi dengan tameng proyek strategis.
Tidak itu saja. Mereka yang dengan sengaja diduga melanggar UUD 1945 Pasal 33 dengan mengesahkan UU No 3/2020 tentang Minerba dan Omnibus law UU No 11/2020 tentang Cipta Kerja serta UU No 1/2020 yang berpotensi melanggar Pasal 23 dan Pasal 27 UUD 1945.
Sekarang yang sedang mereka para pengkhianat NKRI perjuangkan adalah masuknya RUU HIP dalam Prolegnas 2021 yang ditolak oleh mayoritas rakyat dan 4 partai (Golkar, PKS, PKB dan PAN).
Gelombang massa ummat Islam bangkit dan bergerak melawan dan menghentikan skenario besar para pengkhianat NKRI yang disupport China komunis dan antek-anteknya.
Upaya kriminalisasi IB HRS dan Anies Rasyid Baswedan melalui kerumunan Petamburan akan memicu gelombang besar yang mengoyangkan istana. Sekali lagi kita berharap militer dan kepolisian jangan mau diadu domba.
Kali ini ummat Islam tidak akan tinggal diam. Teriakan hidup mulia atau mati syahid akan menggema seantaro bumi pertiwi.
Bandung, 3 Rabiul Tsani 1442/19 November 2020