JAKARTASATU.COM – Bupati Bandung, Dadang Naser dinobatkan sebagai kepala daerah yang peduli lingkungan hidup. Predikat itu menandai penghargaan kategori Kampung Proklim (pro iklim -red) dari Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan.
Penghargaan itu menandai raihan “hattrick” Bupati Bandung dalam tempo sepekan. Capaian prestasi yang membagi rasa bangga bagi warga Kab. Bandung, menjelang akhir jabatan.
Dadang Naser akan mengakhiri masa jabatan medio Februari 2021 mendatang. Sekira dua bulan lagi. Proses suksesi kepemimpinan Pemkab Bandung diawali Pilkada Kab. Bandung yang puncaknya akan berlangsung, Rabu esok, 09 Desember 2020.
“Raihan penghargaan itu, saya persembahkan untuk seluruh warga di tatar Kab. Bandung,” kata Bupati Bandung, usai santap buka puasa petang tadi. Dia pun meyakini penghargaan ini membawa kesejukan dan harmoni pada hari pencoblosan pilkada. “Kab. Bandung dalam kedamaian warga yang menggunakan hak pilih,” imbuhnya.
Badan Publik Informatif
Penghargaan “Kampung Proklim” diberikan dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup. Penyerahan oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, kemarin. Tercatat 39 Kampung Proklim di Jabar, di antaranya 11 kampung berada di Kab. Bandung. “Kami meraih jumlah terbanyak penghargaan Kampung Proklim,” kata Dadang Naser.
Penghargaan lainnya adalah “Raksa Prasada” kategori Kabupaten/Kota Peduli Lingkungan Hidup di Sekolah. Sebelumnya, Gubernur Jabar menyerahkan penghargaan untuk Pemkab Bandung sebagai Badan Publik Informatif. Adalah peringkat tertinggi dari Anugerah Keterbukaan Informasi Publik (KIP) menyusul hasil monitoring dan evaluasi terhadap sistem kelola informasi Pemkab Bandung 2020.
Tercatat 57 penghargaan berbagai kategori tingkat nasional, regional dan kelembagaan diterima Bupati Bandung sepanjang 2020. Selama jabatan dalam lima tahun terakhir, terkoleksi 109 penghargaan. “Saya sangat berharap, capaian prestasi ini berkelanjutan — bersamaan pola pembangunan kawasan Kab. Bandung mendatang,” kata sang bupati, memotivasi.
Pengabdian Dadang Naser sebagai bupati selama dua periode dikenal dengan semangat “tak kenal henti berkarya.” “Kami mendorong terus untuk menjadikan slogan ‘Sabilulungan’ sebagai karakter Kab. Bandung,” katanya bersemangat.* @iW