JAKARTASATU.COM — Untuk kesekian kalinya Suciwati, istri almarhum Munir meminta kepada Presiden terpilih versi KPU, Joko Widodo untuk menegakkan Hak Asasi Manusia (HAM). Suciwati meminta kepada Jokowi untuk tidak memasukkan tokoh-tokoh yang diduga kuat pernah terlibat pelanggaran HAM dimasa lampau.
“Semua tuntutan sudah saya suarakan di akun Twitter dan lewat berbagai media sosial lain. HAM bukanlah komiditas politik. Pemerintahan Jokowi harus konsisten dengan bersih dari unsur para pelanggar HAM,” kata Suciwati, Senin 18 Agustus 2014.
Menurutnya, seluruh bukti tentang para pelanggar HAM sudah tersimpan dengan baik di Komnas HAM dan berbagai lembaga yang fokus terhadap masalah pelanggaran HAM.
Jokowi seharusnya melibatkan Komnas HAM jika ingin mengetahui para pelanggar HAM di masa lalu. “Semua fakta dan bukti sudah ada,” tutupnya.
Sekedar kilas balik, Jokowi sendiri kini sudah menunjuk Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono sebagai salah satu penasehat senior dalam tim transisi yang diketuai oleh Rini Mariani Soemarno Soewandi.
Penunjukkan Hendropriyono sendiri menuai kritik keras dan tajam dari lembaga penegak HAM, salah satunya KontraS. KontraS sendiri menuding Hendropriyono adalah dalang pembantain ratusan penduduk Talangsari, lampung pada tahun 1989. Hendro juga dituding sebagai aktor atas tewasnya Munir pada tahun 2004. (ANT/PN/JKST)