OLEH HENDRAJIT, Wartawan Senior
WACANA bubarin MUI itu jelas ngawur. Salah-salah MUI malah diseret jadi arena perang proksi para elit kalau isu beginian digas terus. Tapi di internal MUI sendiri harus ada penyegaran cara pandang. Harus kembali ke spirit era kepemimpinan Buya Hamka dan KH Hasan Basri.
Berkat kedua ulama besar negri kita tersebut, MUI punya wibawa besar dan independen, meski secara resmi dibawah supervisi pak Harto.
Sekarang, penglihatan saya, kecuali beberapa seperti bang Anwar Abbas yang saya kenal baik integritasnya sejak Ia masih aktif di Universitas Muhammadiyah, nampaknya oleh beberapa pimpinan pengurus tertentu digiring berperilaku kayak Ormas. Gejala ini sudah keliatan sejak beberapa tahun terakhir. Tapi haruskah membasmi tikus mondok, seluruh lumbung padi dibakar?
Reorientasi dan revitalisasi MUI untuk kembali pada kodratnya sebagai Dewan Penasehat spiritual bangsa yang merangkum dan merangkul semua mahzab dan pemikiran, yang harusnya jadi agenda strategis.***