JAKARTASATU.COM — Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menjalin komunikasi intensif dengan Wakil Ketua Duma (DPR) Rusia, Saraliev Shamsail Yunusovich, Sabtu (30/4/2022).

Dalam perbincangan melalui teleconference tersebut, baik LaNyalla maupun Saraliev memiliki banyak kesamaan pandang. Keduanya berharap komunikasi dapat terus terjalin untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.

LaNyalla menegaskan sudah tak asing dengan Saraliev, yang memulai karir politik dari Republik Chechnya di Federasi Rusia. Menurutnya, Indonesia sudah tak asing lagi dengan nama Saraliev, khususnya bagi para pemerhati politik luar negeri. Sebab Saraliev menjadi kepala layanan media massa untuk Chief Mufti Akhmad Kadrov. Kemudian menjadi Penasihat Presiden Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov.

“Karena itu saya senang bisa bertatap muka meskipun secara daring dengan Pak Saraliev yang kini menjadi Wakil Ketua Duma Negara Federasi Rusia,” kata LaNyalla.

Ia berharap perkenalannya ini dapat berlanjut menjadi persahabatan, baik secara pribadi maupun secara kelembagaan, antara Duma Negara Rusia dan DPD RI atau Senat Indonesia, agar dapat terjalin kerja sama erat yang semakin memperluas hubungan bilateral kedua negara.

Senator asal Jawa Timur itu memaparkan, antara Rusia dan Indonesia sejatinya sudah memiliki jalinan hubungan erat, bahkan sudah membentuk Kelompok Kerja Bersama.

Oleh karenanya, LaNyalla berharap komunikasi yang terjalin dapat mendorong perluasan kerja sama yang saling menguntungkan antara pelaku ekonomi kedua negara, serta meningkatkan hubungan bilateral di berbagai bidang.

LaNyalla berharap antara Duma Negara dan DPD RI dapat membentuk kelompok persahabatan untuk saling bertukar kunjungan dan bertukar pengalaman agar bisa saling memahami kultur dan sistem kerja lembaga legislatif kedua negara, serta bisa bertukar informasi untuk saling melengkapi.

“Hal ini sangat penting demi mendukung perluasan hubungan politik dan hubungan ekonomi bilateral, termasuk peningkatan kerja sama antar-korporasi swasta dan juga antar-BUMN kedua negara,” papar LaNyalla.

Jika ada peluang dan kesempatan, LaNyalla mengaku ingin mengunjungi Moskow untuk menyampaikan pandangan dan gagasannya di hadapan Sidang Istimewa Duma Negara Rusia tentang perluasan hubungan bilateral, serta tentang berbagai masalah regional dan internasional, di mana antara Rusia dan Indonesia sesungguhnya mempunyai kepentingan yang searah.

“Saya berharap pesan saya ini dapat Pak Saraliev sampaikan kepada Ketua Duma Negara dan segenap jajaran pimpinan parlemen di Moskow,” kata LaNyalla.

Sementara Saraliev mengapresiasi gagasan dan pemikiran yang disampaikan LaNyalla. Ia sependapat agar Duma Rusia dengan DPD RI menjalin hubungan kelompok yang lebih erat untuk membahas berbagai hal, termasuk menjalin kerja sama di berbagai bidang.

“Ini yang kami sebut Kelompok Persahabatan untuk menciptakan hubungan baik di negara tersebut, untuk melakukan kerja sama dan mempererat hubungan,” ujar Saraliev.

Dikatakannya, dalam hubungan internasional yang melibatkan berbagai negara dengan latar belakang kepentingannya, maka diplomasi parlemen merupakan salah satu bagian yang amat penting dalam hubungan antarnegara demokrasi.

“Kelompok Persahabatan merupakan satu instrumen untuk membangun hubungan kerja efektif dengan kolega kami di luar negeri. Saya ingin memanggil LaNyalla sebagai brother. Saya senang bisa berbicara dengan brother saya di Jakarta,” kata Saraliev.

Menurutnya, dunia hari ini dipenuhi dengan ketidakpastian dan terus berubah dalam lingkungan strategis. Dan, ia berharap Indonesia dan Rusia dapat merespon hal ini.

“Indonesia dan Rusia dapat dan harus merespon perubahan tentang ini. Dalam kerangka hubungan bilateral dan hubungan internasional, potensi kerja sama kedua negara sangat besar,” papar dia.

Antara Rusia dan Indonesia memiliki beberapa peluang kerja sama yang dapat dijalin di antaranya di bidang ekonomi, perdagangan, investasi dan tourism. Izinkan saya sekali menyampaikan penghargaan saya yang sedalam-dalamnya dan saya mengundang brother saya untuk berkunjung ke Rusia,” papar Saraliev.(adu)