JAKARTASATU.COM – KOPPI (Konsolidasi Perempuan Pejuang Indonesia) geruduk KPK “Menagih KPK Memberantas Korupsi”, hari ini jum’at 05 Agustus 2022. Tuntaskan segala pengaduan dugaan kasus korupsi anak Presiden, korupsi PCR dan kasus korupsi para pejabat lainnya.
“Indonesia saat ini sesunguhnya memasuki episode yang sangat mengkhawatirkan. Sebab, selain kondisi ekonomi dan politik yang semakin memprihatinkan, juga praktek korupsi yang merajalela. Hal ini terkonfirmasi dengan Indeks Persepsi Korupsi Indonesia yang rapotnya masih merah yaitu hanya mendapat skor 38 (berdasarkan laporan Transpatency International, 2021),” demikian disampaikan Ita Pakpahan Korlap Aksi kepada Jakartasatu.com
“Korupsi yang merajalela itu menjadi sebab mundurnya negara karena menunjukan bahwa goodgovernment dan clean governance tidak berjalan sebagaimana mestinya. Jika korupsi masih merajalela maka masa depan negara ini akan semakin suram. Oleh karena itu pemberantasan korupsi harus terus dilakukan tanpa pandang bulu, disinilah pentingmya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) betul – betul bekerja on the track,” tambah Ita yang juga sebagai sekretaris di kepengurusan KOPPI.
“Kami Konsolidasi Perempuan Pejuang Indonesia (KOPPI) mencermati bahwa KPK belum bekerja sebagaimana mestinya , sebab banyak laporan masyarakat yang disampaikan ke KPK sampai saat ini belum.diproses diantaranya kasus dugaan KKN dan Pencucian Uang Gibran dan Kaesang, juga laporan tentang korupsi PCR, serta laporan-laporan korupsi lainya yang dilakukan masyarakat,” lanjut Ita.
“Untuk itu kami KOPPI menuntut kepada KPK sebagai berikut: 1). Mendesak KPK untuk segera menindaklanjuti laporan tentang dugaan KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme) dan dugaan Pencucian Uang Gibran dan Kaesang. 2). Mendesak kepada KPK untuk segera menindaklanjuti laporan dugaan Korupsi PCR Luhut Binsar Panjaitan dan Erick Thohir. 3). Mendesak kepada KPK untuk responsif, cepat, profesional dan segera menindaklanjuti semua laporan masyarakat tentang korupsi. 4). Jika KPK tidak segera menindaklanjuti tuntutan kami maka kami akan terus berjuang untuk melakukan aksi-aksi demonstrasi sampai korupsi benar-benar diberantas di Republik ini demi masa depan anak-anak dan tentu masa depan republik ini,” tutup Ita. |YOS-JAKSAT