Pemprov DKI Jakarta meresmikan revitalisasi Pelabuhan Muara Angke, pada Senin (3/10). | IST
Pemprov DKI Jakarta meresmikan revitalisasi Pelabuhan Muara Angke, pada Senin (3/10). | IST

JAKARTASATU.COM – Guna memfasilitasi seluruh aspek kebutuhan warga Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Jakarta meresmikan revitalisasi Pelabuhan Muara Angke, pada Senin (3/10). Kehadiran Pelabuhan ini diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan mobilitas warga Kepulauan ke daratan dan begitu pula sebaliknya, dengan kuantitas yang lebih banyak.

Dalam sambutannya, Gubernur Anies menjelaskan keberadaan Pelabuhan Muara Angke ini merupakan salah satu wujud dari tuntasnya ikhtiar Pemprov DKI Jakarta dalam memfasilitasi seluruh aspek kebutuhan warga Kepulauan Seribu. Dengan demikian hadir keadilan antara warga kepulauan dan daratan, terutama dalam hal mobilitas warga.

“Jakarta adalah sebuah kota yang terdiri dari kawasan daratan dan kepulauan. Karena itu pembangunan di Jakarta harus menjangkau semua. Alhamdulillah sore ini salah satu niat untuk melakukan pembangunan di semua aspek tertuntaskan,” tegas Gubernur Anies.

“Terkait dengan mobilitas penduduk di Kepulauan (Seribu), mereka memiliki fasilitas yang setara dengan warga yang tinggal di daratan. Pelabuhan ini fasilitasnya modern, bisa menampung banyak penumpang dan nyaman. Sehingga ini akan bisa membuat intensitas pergerakan penduduk dari Pulau ke Daratan dan sebaliknya meningkat, dan insya Allah meningkatkan produktivitas,” tambahnya

Maka dari itu Gubernur Anies berharap agar Pelabuhan Muara Angke ini dijaga dengan baik. Sebab Pelabuhan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga Kepulauan melalui kemudahan untuk mengakses transportasi dari pulau ke daratan.

“Kami berharap fasilitas ini dijaga dengan baik dan harapannya fasilitas ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kepulauan. Karena kita tahu selama beberapa tahun program di Kepulauan Seribu komprehensif,” jelasnya.

Perlu diketahui, Pemprov DKI Jakarta dalam benerapa tahun terakhir mengintensifkan prmbangunan fasilitas yang setara dan adil untuk warga Kepulauan Seribu. Di antaranya pembangunan Jakgrosir untuk pemenuhan kebutuhan pokok yang setara dengan daratan, pengadaan air bersih, dan pengelolaan limbah sehingga pulau menjadi bersih dan nyaman. Selain itu pembangkit listrik juga berdasarkan solar bertenaga matahari, serta pembangunan fasilitas kesehatan dan pendidikan.

“Ini semua bagian dari membuat Kepulauan Seribu dapat merasakan kemajuan sebagaimana di daratan. Jadi kami bersyukur dan mudah-mudahan fasilitas ini bermanfaat bagi semua,” tandasnya.

Lebih lanjut  revitalisasi terminal pelabuhan seluas 6.700 m2 ini mempunyai beragam fasilitas yang ramah bagi kaum difabel, seperti ramp, lift, eskalator, toilet untuk umum dan disabilitas, tempat parkir yang luas, kantin/pujasera, sistem gate in pintu masuk dengan sistem e-ticketing, taman, kamera cctv, musala, dan ruang tunggu yang luas dan nyaman untuk 800 (delapan ratus) orang, layar informasi keberangkatan.

Pelabuhan Muara Angke bukan hanya menjadi penghubung bagi warga di Kepulauan Seribu dengan warga di daratan Jakarta, melainkan juga menjadi simbol kesetaraan bagi warga Kepulauan Seribu untuk menikmati fasilitas yang sama seperti warga di daratan Jakarta. Pelabuhan ini dapat menampung hingga 2.000 orang. Terdapat 2 (dua) jenis kapal yang melayani rute perjalanan menuju Kepulauan Seribu, yaitu Kapal Dinas Perhubungan (Dishub) dengan kisaran harga tiket Rp 44.000-Rp 74.000 dan Kapal Tradisional dengan harga tiket Rp 82.000-Rp 150.000.

Terdapat 3 (tiga) jalur lintasan utama angkutan perairan yang dilayani di Pelabuhan Muara Angke, yakni:
– Lintasan utama jalur pertama, yaitu: Muara Angke – Untung Jawa – Lancang – Tidung
– Lintasan utama jalur kedua, yaitu: Muara Angke – Pari – Pramuka
– Lintasan utama jalur ketiga, yaitu: Muara Angke – Kelapa – Sebira

Sistem tiket penyeberangan elektronik atau e-ticketing tengah dikembangkan untuk memudahkan wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Seribu. Selain itu, masyarakat juga masih dapat membeli tiket secara tunai melalui loket yang tersedia di pelabuhan.

Selain pelabuhan, penyediaan infrastruktur yang semakin baik juga dihadirkan Di Kepulauan Seribu. Pembangunan di Kepulauan Seribu merupakan perwujudan kesetaraan dan keadilan, di mana pembangunan tidak hanya dilakukan di daratan, tetapi juga di lautan dan pulau-pulau kecil. Pembangunan yang telah dilakukan di Kepulauan Seribu yaitu:
– Optimalisasi Digital Nomad Island di Pulau Bidadari
– Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sea Water Reverse Osmosis (SWRO): 10 pulau
– Fasilitas Pengolahan Sampah dan Rumah Maggot: Pulau-pulau berpenghuni (11 pulau)
– Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL): Pulau-pulau berpenghuni (11 pulau)
– JakGrosir – Pulau Tidung Kecil
– Pembangkit Listrik Tenaga Surya – Pulau Sebira
– Sekolah: Pulau-pulau berpenghuni (10 pulau)
– RSUD – Pulau Pramuka
– PLTS 400 kWp di Pulau Sebira
– Taman/RTH: di Pulau Tidung dan Pulau Lancang
– JakWIFI: 7 pulau, 52 titik. | YOS-JAKSAT