Reruntuhan rumah kena gempa di Desa Cirumput-Nagrok, Cugenang Cianjur Jabar desa ini paling terdampak parah dia di kaki gunung Gede/ Foto Aendra Medita

Oleh: Tardjono Abu Muas, Pemerhati Masalah Sosial

Tak berapa lama setelah terjadi gempa di Cianjur, tibalah tim relawan kemanusiaan Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) di lokasi pusat gempa. Kehadiran relawan Jundullah ANNAS (JA) yang terdiri dari JA Pusat Bandung, Solo Jawa Tengah dan Jawa Timur menempati dua posko salah satunya di Puskesmas Cariu Mangunkerta Cugenang Cianjur (Posko 1)

Seiring berjalannya waktu tanpa terasa tidak kurang dari tiga pekan lamanya relawan ANNAS telah tiba saatnya berpamitan meninggalkan posko terhitung Ahad (18/12/2022). Terkait dengan kepulangan relawan ANNAS dari posko, penulis berhasil menghubungi salah seorang paramedis senior Puskesmas Cugenang dr. Yuli Yanti untuk menuturkan kesan-kesannya soal keberadaan relawan ANNAS.

Di awal penuturannya, dr. Yuli menuturkan, tatkala Senin (21/11/2022) pukul 13.20 WIB, kami warga Cianjur merasakan bumi digoncang dengan M 5,6. Saat itu kami kalut, kacau, bingung, merana, pilu sangat mendalam melihat bumi luluh lantak, korban jiwa bergelimpangan tiada bernyawa, luka menganga bersimbah darah di sekujur tubuh. Tiada yang bisa dilakukan selain pasrah, mulut dzikrullah, satu per satu korban kami obati luka mereka dengan alat dan obat seadanya, hanya itu yang bisa kami lakukan.

Selanjutnya dokter alumnus FK Unpad ini menuturkan, tak selang beberapa lama tim relawan mulai berdatangan menghampiri kami, salah satunya relawan ANNAS. Kami melihat kedatangan mereka dengan niat ikhlas dan tekad kuat, mereka menancapkan tenda terpal di samping gedung Puskesmas Cugenang mendampingi kami para Nakes berjibaku menanggulangi bencana sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.

Lebih lanjut dokter senior ini menuturkan, relawan ANNAS mengawali aktivitasnya dengan evakuasi korban, mendistribusikan logistik, membuat dapur umum, membangun hunian sementara bahkan menghibur anak-anak terdampak gempa yang mereka lakukan tanpa lelah. Kehadirannya sungguh berarti buat kami, meringankan penderitaan para penyintas membangun kemandirian warga terdampak.

Seiring berjalannya waktu tiada terasa tidak kurang dari tiga pekan lamanya mereka telah membersamai kami. Candaan ringan, obrolan hangat dan pasokan makan pagi & siang yang acapkali kami dapatkan, kini berakhir sudah. Sepulang relawan ANNAS posko terasa “keueung” (ngeri, khawatir, takut karena tak ada teman untuk berunding), tutur dr Yuli.

Di akhir penuturannya dr. Yuli menuturkan, terima kasih Saudaraku ANNAS, meski wajahmu tampak garang tapi hatimu selembut salju. Waktu, tenaga dan harta yang telah kau salurkan sangatlah berarti bagi kami, semoga benih-benih kebaikan yang kau tebarkan menjadi ladang pahala untuk dinikmati pada saat di Yaumil Akhir kelak. Tiadalah mampu kami membalas budi baikmu, hanya Allah Azza wa jalla yang dapat membalasnya. Kami segenap Keluarga Besar Puskesmas Cugenang hanya bisa mengucapkan JAZAKUMULLAH KHOIRON KATSIR…. Semoga Cugenang Cianjur bisa bangkit, pulih dan hidup lebih baik lagi.
Aamiin Yaa Robbal’alamiin.