Jakartasatu.com  –  Bambang Widjojanto selalu aktif shalat berjamaah di Masjid An Nur yang berada di depan rumahnya. Setiap hari wakil ketua KPK ini selalu mengajak dua orang anak laki-lakinya Ghozian Sidqi dan Muhammad Tahqi untuk shalat subuh berjamaah. Tapi, sejak kasus Budi Gunawan, Bambang agak gelisah.

Imam Masjid An Nur, Fatullah menyebutkan subuh tadi ia baru saja mengimami sholat berjamaah. Saat itu Bambang Widjojanto ikut menjadi jamaah. Tidak ada geliat Bambang yang berbeda. Ia selalu tersenyum dan berdiskusi tentang masjid.

Namun, sejak kasus Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka Bambang terlihat agak gelisah. Kata Fatullah ia seperti orang yang tertekan pikirannya. Tapi, tidak mengubah sikapnya ke masyarakat sekitar kampung Bojong Lio.

Fatullah sebagai sahabat Bambang terkejut saat mendengar kabar tentang Bambang yang tertangkap polisi di Kelapa Dua. Ia berharap Bambang bisa dibebaskan dan kembali melanjutkan aktivitasnya.

Kegeliasahan Bambang juga terlihat oleh anak sulungnya Ilmi Sakinah. Ilmi, lulusan Universitas Padjajaran jurusan psikologi, mengatakan ayahnya memang terlihat gelisah beberapa hari ke belakang.

Namun, sikap ayahnya tidak sedikit pun berubah. Setiap hari, Bambang masih beraktivitas seperti biasanya. Ia setiap pagi selalu berkumpul dengan keluarga sambil minum teh.

Ilmi tidak menyangka, ayahnya ditangkap polisi setelah mengantarkan Tahqi. Ia baru mendapatkan kabar setelah Izzat Nabila, adik perempuannya, mengirimkan pesan singkat lewat Line.

“Kak, ayah ditangkap polisi di Mabes,” kata Ilmi menirukan pesan singkat yang dikirimkan Izzat Jumat (23/1)

Sampai hari ini, pihak keluarga Bambang belum bisa menghubungi Bambang. Sebab telepon genggam wakil ketua KPK tersebut tertinggal di rumah. (rol)