JAKARTASATU — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, mengungkapkan krisis energi yang terjadi saat ini kerena ada permaian politik pihak tertentu. Sehingga sektor energi Indonesia dilanda keterpurukan. Seperti, cadangan migas yang belum ditemukan, produksi minyak terus menurun, krisis listrik hingga krisis gas bumi.
“Masalah krisis energi nasional sudah terjadi sejak 15 tahun belakangan, semuanya karena bagi-bagi kue kekuatan politik. Di situlah masalah besarnya krisis energi” ujar Sudirman Said di acara diskusi ‘Menanam Benih Kemandirian’, di Jakarta, Sabtu (14/3/2015).
Menurut Sudirman, permainan politik sudah terlihat sejak dahulu, dimana proyek-proyek pembangkit listrik untuk daerah-daerah terpencil dikerjakan oleh para kontraktor yang memiliki kedekatan politik bukan ahli, sehingga proyek tersebut menjadi ladang keuntungan.
“Misalnya kontrak pembangunan pembangkit energi listrik, itu proyeknya dibagi-bagi ke kontraktor-kontraktor. Sementara yang mendapatkan proyeknya bukan kontraktor yang punya kapasitas baik, mereka dapat karena kedekatan politik. Kemudian proyek listriknya mangkrak, PLN menegur atau mau beri sanksi, yang ditegur (kontraktor) justru lebih galak. Akibatnya 10 tahun proyeknya tidak jalan,” kata Sudirman.
Sudirman melanjutkan, selain listrik permainan politik juga terjadi di gas. Dimana perusahaan-perusahaan tender gas yang bermodalkan kertas untuk mendapatkan keuntungan, dan itu dilakukan oleh perusahaan yang memiliki hubungan politik.