Pembukaan pameran Lukisan "Bahasa Lukisan" Kelompok Segi Tiga Art Community nampak lukisan AR Tanjung di Balai Budaya Jakarta/jaksat
JAKARTASATU.COM —  Segitiga Art Community yang berdiri sejak tahun 2017 menggelar pameran lukisan bersama dengan tema “Bahasa Rupa”.

Ada 40 seniman ikut terlibat dalam acara ini, inilah tahun kelima Segitiga Art Community, yang punya langkah konsisten, bermaksud melaksanakan sebuah rangkaian kegiatan ini.

Pameran kali ini berlangsung selama 7 (tujuh) hari; 18-25 Februari 2023. Bertempat di Balai Budaya Jakarta; Jl. Gereja Theresia No. 47 Menteng, Jakarta. Seniman yang datang dari  Jabotabek, Manado, Yogya, Bondowoso.
Pameran diresmikan Ibu Sari Ramdani (Ketua Umum MITRA SENI INDONESIA), juga, dihadiri oleh wakil kementerian Kelautan dan Dikbud dan para pejabat DKI, budayawan/seniman, serta undangan.

“Sejumlah  karya dipamerkan untuk diapresiasi bahkan bisa dikoleksi Alhamdulillah pembukaan pameran lancar ” ujar panitia pelukis M Fatoni sekaligus juga ketua pelaksana pameran saat pembukaan.

“Menyambung dan menjaga komunikasi dan silaturahmi antaranggota, perupa, pelaku
dan pegiat seni budaya, penikmat seni budaya, serta masyarakat. Menciptakan ruang perekonomian dan umpan balik berupa manfaat ekonomi kepada
seluruh pihak, bagian dari tujuan pameran ini,” kata Toni.

Sementara itu dalam rilisnya Mitra Seni Indonesia (MSI) menyampaikan bnahwa pada pengembangan seni budaya Indonesia dibuktikan MSI mendukungan Segitiga Art Community  dalam Pameran Seni Rupa di Balai Budaya Jakarta.

“Semua ini tentu dalam rangka mengangkat karya pelukis Indonesia,”  ujar Ketua Umum Mitra Seni Indonesia, Sari Ramdani Basri  dalam pembukaannya.

Sari juga menyampaikan apresiasi yang tinggi serta dukungannya kepada Segitiga Art Community yang telah mengajak para Pelukis memamerkan hasil karyanya. Segitiga Art Community merupakan komunitas seni yang bergerak dalam pelestarian seni dan budaya sekaligus wadah bagi penggiat seni rupa berupaya mendorong para perupa/pelukis untuk berkreatifitas dan berkarya.

“Kegiatan ini juga dapat memberikan dampak ekonomi, sebagai salah satu pendorong sub sektor ekonomi kreatif di Indonesia, dengan menghasilkan berbagai bentuk karya lukisan, tema yang diangkat oleh Segitiga Art Community kali ini yaitu “BAHASA RUPA” sangatlah sesuai dengan arti yang dituangkan yaitu sebagai model Komunikasi Visual,”jelas Sari.

Ketua MSI juga menyinggung pemilihan tempat Pameran yaitu di Balai Budaya hingga karya-karya yang dipamerkan, seluruhnya merupakan satu kesatuan. Gedung Balai Budaya yang berdiri pada tahun 1957 ini, diperuntukan bagi penyelenggaraan kegiatan kebudayaan, seni dan aktivitas lainnya yaitu tempat pertemuan antar seniman yang sudah hampir dilupakan. Disini pula diantaranya, karya-karya seniman Affandi, Sudjojono, Mochtar Lubis, sastrawan Taufik Ismail pernah beraktivitas seni budaya, malah Pelukis Nashar juga pernah bermukim disini, paparnya.

Segitiga Art Community sebagai penyelenggara mencoba untuk menghidupkan kembali aktifitas seni di gedung prestigius ini.

Ketua Umum Sari Ramdani, Mitra Seni Indonesia, sebagai wadah pencinta, penggerak, pemerhati dan pelaku seni di Indonesia melalui Program-program Residensi bagi seniman diantaranya kelompok Pelukis Jelekong di Jawa Barat yaitu dengan memberikan kesempatan kepada para Seniman Lukis desa Jelekong selama 3 bulan mendapatkan tambahan ilmu serta bimbingan guna memperdalam seni rupa kontemporer dari Seniman Maestro Sunaryo pada tahun 2017. Hal ini telah membuahkan hasil dengan tumbuhnya pelukis-pelukis baru di Desa tersebut dan telah membantu membangkitkan sektor ekonomi lainnya, seperti seni pertunjukan daerah, kuliner, dan lainnya.

Masih kata Sari Ramdani desa tersebut saat ini, sebelum masa Pandemi dan melalui sosmed dari pelaku-pelaku seni nya banyak mendatangkan turis domestik maupun asing, yang singgah disana untuk belajar melukis. Dikemukakannya, beberapa dari Pelukis Jelekong yang ikut dalam program residensi tersebut berhasil mengembangkan diri dengan melahirkan karya-karya spektakuler, kreatif dan bahkan mendapat penghargaan.

Mitra Seni Indonesia Sari Ramdani berharap melalui kegiatan bersama dan inovatif antar perkumpulan sejenis akan mendorong pengembangan seni budaya dan mampu memberikan dampak positif melalui sub sektor ekonomi kreatif dan berharap, Segitiga Art Community dapat terus aktif berkegiatan sebagai wadah para pekerja seni, perupa, pelukis untuk bersilaturahmi dalam bentuk pameran, diskusi, sarasehan dan aktifitas seni bersama dalam rangka lestari dan kembangkan karya-karya Indonesia hingga mancanegara, tutupnya.

“Biji Kopi Dunia” merupakan lukisan acrylic karya pelukis Ahmad Ridwan Tanjung ; The Virgin karya Beda Sudirman pelukis Yogyakarta yang menggunakan cat minyak, sementara Bina Novida dengan karyanya berjudul Hening melukis dengan menggunakan cat minyak; serta karya-karya pelukis Mitra Seni Indonesia yang sangat menarik, antara lain Biru Indonesiaku karya Endang H Joenoes. Dan sejumlah karya seniman lukis lainnya. Selamat. (RNZ/AM)