ilustrasi

Ayo, Korupsi!

Oleh Imam Wahyudi (iW)

Ayo, korupsi! Sebatas konsekuensi bui, tak mengikis gengsi. Apalagi sekadar kata tabu alias pamali.

Korupsi bagai syair lagu bernyanyi. Tak cuma di kamar mandi. Nyanyian sumbang korupsi di hampir semua lini. Tak pernah berhenti. Kadung mentradisi. Betapa tragedi transaksi janggal rp 349 Triliun. Menggelinding, apalagi kalau bukan bola liar korupsi.

Tradisi lebaran bukan halangan. Ramadhan seolah sebatas ritual tanpa beban. Baru sepekan lalu, Bupati Meranti Muhammad Adil terjaring KPK, 06 April 2022. Kali ini, giliran Walikota Bandung Yana Mulyana. Kedua kepala daerah ini kena OTT (operasi tangkap tangan). Tak ada berita yang membuat jera. Mengulang peristiwa Bupati Bogor, Ade Yasin, 27 April 2022. Setahun silam, juga di bulan Ramadhan.

Proses penyidikan Bupati Meranti masih berlangsung. Terkait kasus suap dan fee proyek. Suap demi beroleh penilaian WTP (wajar tanpa pengecualian). Melibatkan oknum auditor dan ketua tim dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Riau. Hal yang sama dilakukan mantan Bupati Bogor. Dalam pengurusan keuangan Pemkab. Demi WTP, bersekongkol oknum BPK Jabar.

Kasus OTT terhadap Walikota Bandung, Yana Mulyana — terkait suap program Bandung Smart City. Meliputi pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet Melibatkan pejabat Dishub Kota Bandung. Untuk kedua kalinya menjerat walikota Bandung. Sebelumnya, Dada Rosada pada 2013 silam dan kini sudah bebas.

Petuah “berkaca pada peristiwa”, rupanya (sudah) tak bermakna. Sekadar petuah tak bertuan. Tampaknya Yana Mulyana tak juga berkaca pada perkara Aa Umbara. Tetangganya, Bupati Bandung Barat itu harus berhenti dari jabatan. Sebelum akhir periode 2023. Terlibat korupsi dana penanganan Covid-19.

Yana pun menghadapi periode jabatan 2023 ini. Bedanya, dia melanjutkan jabatan Oded M. Danial yang wafat 10 Desember 2021. Yana belum genap setahun menjabat Walikota Bandung. Dilantik Gubernur Jabar, Ridwan Kamil pada 18 April 2022.

April kelabu bagi Ade Yasin, Aa Umbara, Abdullah Adil, dan Yana Mulyana. Ke-empat kepala daerah ini dicokok KPK dalam bulan April. Aa Umbara pada 09 April 2021, Ade Yasin 27 April 2022, Muh. Adil 06 April 2023 dan Yana Mulyana pada 14 April 2023.

Yana Mulyana, tentu ingin berlanjut. Sebagai “petahana” berpeluang besar dalam kontestasi pilkada 2024. Cerita berbalik perkara. Mungkin saja tak terduga, kali ini yang terduga akan penjara. Apa hendak dikata..!

– jurnalis senior di bandung