JAKARTASATU – Belakangan ini, perkembangan Aplikasi Mobile cukup tumbuh pesat. Terlebih saat ini bisa dibilang hampir seluruh masyarakat Indonesia menggunakan gadget.
Melihat fenomena ini, sekelompok pegiat IT asal Bandung yang dimotori oleh tiga orang Founder yaitu Dani Purnama, Idham Budiman dan Hendi Tridianto, berinisiatif membuat sebuah konsep layanan pembuatan aplikasi mobile untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Dikatakan Dani Purnama selaku Founder Kola (PT Kreasi Sukses Parahyangan), konsep layanan ini diberi nama Kola. Kola sendiri di ambil dari kata Kolaborasi. Yang artinya menjadi jembatan bagi masyarakat yang ingin membuat Aplikasi Mobile dengan murah, mudah, cepat dan efektif. “Kami ingin masyarakat mulai menyadari pentingnya mengikuti perkembangan teknologi. Jadilah pelaku, jangan hanya menjadi market.
Begitu banyak potensi yang bisa dikembangkan dengan mengikuti perkembangan teknologi sekarang. Salah satunya setiap orang sekarang dapat memiliki aplikasi mobile-nya sendiri,” jelas Dani dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/1/2016). Caranya, cukup membeli starter pack dari Kola yang dibanderol dengan harga Rp 3,8 juta untuk android dan Rp 5,8 juta untuk iOS dan android. Maka pengguna sudah dapat membuat aplikasi mobile sesuai yang diinginkannya, baik itu untuk Android ataupun untuk iOs. Mulai dari nama aplikasi, tampilan, isi atau konten, hingga update barang atau produk yang ditawarkannya.
“Konsep layanan pembuatan aplikasi mobile ini ditujukan untuk kita semua. Siapapun Anda, apapun jenis usaha dan aktivitasnya baik itu personal, perusahaan, komunitas maupun toko, sekarang bisa memiliki aplikasi mobile sendiri,” jelasnya. Adapun fitur yang kini disiapkan oleh Kola yakni, berita atau blog, online store, KOLAborasi (marketplace), forum, event, biography (about). Kemudian kontak, tautan timeline sosial media (Facebook, Twitter, Instagram).
Semua fitur dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing pemilik aplikasi. “Misi kami adalah menciptakan 1 juta orang CEO dengan layanan kami, dengan memiliki aplikasi mobile-nya sendiri maka orang tersebut dapat mempunyai usaha dan perusahaannya sendiri. Terlebih kami menyiapkan sebuah fitur unggulan yang kami beri nama KOLAborasi (marketplace) yang bisa diaktifkan oleh semua pengguna layanan kami. Pada fitur ini, pemilik aplikasi mobile dapat memiliki marketplace yang berisi produk-produk dari pemilik aplikasi mobile lainnya,” ujar Dani.
Menariknya, menurut Dani orang yang tidak punya barang tetapi memiliki aplikasi, tetap dapat berjualan. Jadi, pada fitur KOLAborasi ini pemilik aplikasi dapat memasarkan produk milik aplikasi lain di dalam aplikasinya. Pemilik aplikasi diberi keleluasaan untuk memilih kategori produk yang akan dipasarkan di aplikasinya dan apabila terjadi penjualan melalui aplikasinya maka pemilik aplikasi akan mendapatkan komisi penjualan. (Didi)