DUA KUBU TAYPAN SALING BERHADAPAN
Oleh : Indra Adil
Eksponen PKM IPB 77/78
Semua orang selama ini tahu bahwa Surya Paloh adalah :
1. Ketua Umum Partai Nasdem yang menjadi Partai Pendukung Pemerintah.
2. Mantan Petinggi Golkar yang mendirikan partai sendiri sebagaimana mantan Petinggi Golkar lainnya seperti SBY, Prabowo Soebianto, Wiranto dan lain-lain.
3. Konglomerat Bumi Putera sebagaimana Jusuf Kalla, SBY, Chairul Tanjung, Sandiaga Uno dan lain-lain yang relatif tidak banyak Bumi Putera yang bisa disebut Konglomerat atau Taipan.
4. Pengusung Calon Presiden Bumi Putera Anies Rasyid Baswedan yang adalah Cucu Pahlawan Nasional AR Baswedan.
5. Putera Aceh yang memang terkenal dengan darah dan jiwa para pahlawannya yang berani seperti Laksamana Wanita Pertama (dan mungkin satu-satunya) di dunia yaitu Laksamana Laut Malahayati. Malahayati, Pemimpin 2000 Lasykar Wanita Janda (Inong Bale) yang mengalahkan sekaligus membunuh Kapten Angkatan Laut Belanda Cornelis de Houtman dalam duel satu lawan satu di atas Geladak Kapal Perang Belanda pada tanggal 11 September 1599 di mana de Houtman terbunuh oleh Rencong Malahayati sendiri. Aceh adalah propinsi dengan Pahlawan Nasional Terbanyak 8 orang yaitu Teuku Cik di Tiro, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, Sultan Iskandar Muda, Teuku Nyak Arief, Teuku Muhammad Hasan dan Malahayati sendiri. Tak ada propinsi memiliki Pahlawan sebanyak Aceh dan jangan lupa, Aceh adalah Modal Dasar dari Negara Indonesia karena Aceh adalah satu-satunya suku sekaligus propinsi yang tak pernah tertaklukkan baik oleh Inggris, Portugis maupun Belanda.
Itu yang diketahui oleh rakyat Indonesia selama ini tentang Surya Paloh.
Sekarang, menyaksikan KETEGARAN dan KONSISTENSI Surya Paloh dalam mempertahankan Keputusannya untuk Tetap Mencalonkan Anies Baswedan sebagai Capres RI pada Pilpres 2024, maka kini masyarakat menjadi tahu bahwa TERNYATA SURYA PALOH JUGA MEMILIKI DARAH PAHLAWAN ACEH. Betapa tidak?
1. Ia dibujuk berkali-kali oleh Rezim Jokowi melalui Luhut untuk mencabut dukungannya kepada Anies Baswedan dan ia bergeming.
2. Ia juga diancam berkali-kali melalui orang yang sama untuk hal yang sama dan ia bergeming.
3. Kini bahkan Sekjennya yang notabene adalah Menteri dalam Rezim Begundal ini ditangkap dengan tuduhan korupsi dan partainya sedang disasar untuk dibubarkan, ia tetap bergeming.
Bukankah itu adalah SIKAP PAHLAWAN?
Kita bandingkan dengan Megawati yang notabene adalah :
1. Ketua Umum Partai PDIP yang juga termasuk bahkan Pendukung Utama Rezim Begundal ini.
2. Puteri Pahlawan sekaligus Proklamator Bangsa dan Negara ini bersama Moh. Hatta, yaitu Ir. Soekarno yang dikenal sebagai Bung Karno. Seorang yang dikenal sebagai Patriot Sejati dan Nasionalis tulen Bapak Bangsa Indonesia.
3. Mantan Presiden Wanita Pertama di Indonesia yang menyerahkan jabatannya dengan sikap ksatria dalam Pilpres 2004 kepada SBY dengan tidak melakukan KECURANGAN dalam Pilpres yang di bawah kendalinya.
4. Satu kubu dengan Presiden Jokowi yang selama kampanye Presiden baik dalam Pilpres 2014 maupun Pilpres 2019 dana kampanyenya didukung penuh oleh 9 Taypan Aseng. Artinya di kubu PDIP dengan Capres Ganjar Pranowo berkumpul Taypan Aseng dengan Proxy Megawati untuk memenangkan Ganjar Pranowo setelah sebelumnya sukses mememangkan Jokowi menjadi Presiden RI dua kali.
Sekarang mengamati MANUVER dan LANGKAH CATURNYA yang menggunakan POWER KEKUASAANNYA dalam Rezim Begundal ini, kita menyaksikan :
1. Diduga menggunakan Kekuasaan Kejaksaan untuk menangkap dan menuduh Menkominfo yang notabene adalah Kader Partai Nasdem, melakukan Korupsi agar Lawan Capresnya Anies Baswedan TERJEGAL untuk Nyapres. Seperti diketahui Jaksa Agung ST Burhanudin adalah adik kandung TB Hasanudin salah satu Ketua PDIP saat ini.
2. Meskipun Perintah sesungguhnya ada pada Presiden Jokowi, setidaknya Megawati mendapatkan keuntungan posisi terkuat apabila Capres Saingannya dari Partai Nasdem yang sudah lama menjadi Musuh Dalam Selimutnya, tersingkir akibat dugaan perbuatan Kadernya, ataupun kemungkinan rekayasa penguasa.
3. Megawati telah merasakan nikmat Hasil Rekayasa Pemilu dan Pilpres Tahun 2019 yang melambungkan Capres yang didukungnya sekaligus Partainya ke tingkat puncak perpolitikan Indonesia dan ia tak mau kehilangan hal itu.
Tetapi apa yang akan dan bahkan sedang terjadi saat ini? Tanpa diskenariokan oleh siapapun, karena itu pula Penulis sejak awal sudah membuat tulisan dengan judul “Skenario Tuhan”, kini terpolarisasi Dua Kubu Taipan yang masing-masing mengelompokkan diri sebagai KUBU TAYPAN BUMI PUTERA dan KUBU TAIPAN ASENG. Megawati dan Jokowi tanpa disadari berkelompok dengan Taypan Aseng sementara Surya Paloh dan Anies Baswedan tanpa direkayasa berkelompok dengan Taypan Bumi Putera. Astaga naga….. Ke depan kita akan MENYAKSIKAN PERTARUNGAN SENGIT antara TAIPAN ASENG dengan TAIPAN BUMI PUTERA. Semoga tidak ada Kelinci Mati di tengah-tengah. Selamat MENYAKSIKAN…!!!
Bekasi, Minggu 21 Mei 2023.