Soal Menafsirkan Sejarah Yang Berbeda Melihat Hari Lahir Pancasila
Oleh MN Lapong
Perdebatan sejarah yg sampai hari ini belum Selesai dan final. Emosional, melelahkan dan lucu.
Bagi saya mungkin juga banyak orang tidak punya pretensi apa apa terhadap soal ini, mau ” “curhat” untuk refleksi saja sebagai anak bangsa yang melihat sejarah dengan lurus tanpa embel embel kiri atau kanan, atau tengah
Jadi! Kalau kita balek kebelakang sebelum PPKI/Panitia 9 rapat memutuskan Pancasila 18 Agustus sebagai dasar – falsafah negara, 2 bulan sebelumnya dalam Rapat BPUPKI, Pidato pertama tentang Pancasila di kemukakan oleh Bung KARNO tanggal 1 Juni untuk menjawab pertanyaan saudara Dr. Rajiman (Orang Bugis yang Merubah namanya menjadi nama Jawa), yang dalam Rapat BPUPKI belum ada yg menjawab pertanyaan beliau, yakni apa dasar dan falsafah Negara kita (Philosopische Grondslag)? Barulah Bung Karno pidato 1 Juni yang di tunggu tunggu semua hadirin yg bisa menjawab pertanyaan Dr. Rajiman. Aplaus semua hadirin setelah Bung Karno menyampaikan jawaban itu baru kemudian yang lain mengemukakan pendapatnya antara lain Yamin dll.
Jadi kalau melihat waktu dan moment awal penyampaian dan penyebutan Pancasila, maka hal itu tidak bisa dibantah lahir tanggal 1 Juni seperti yang di cetuskan Bung Karno.
Dialah orangnya yang otentik, makanya Bung Karno ditunjuk jadi Ketua Panitia 9. Memang Sukarno Kampiunnya dan inspiratornya saat itu.
Namun kawan kawan seperti YIM juga bener jika bersikukuh 18 Agustus, karena perumusan final Pancasila oleh Panitia 9 itu di tanggal 18 Agustus,,
Kenapa soal ini ada perbedaan dan selalu menjadi silang sengketa?
Itu tidak lain karena kerendahan hati untuk memaknai konteks sejarah secara lurus kadang masih didasari oleh latar belakang embel embel idiologis. Kaum kanan dan kaum kiri atau tengah tentu akan berbeda melihat soal ini.
Yang penting kemudian dialektika bangsa hari ini bisa harmoni menerima perbedaan itu, sebagai bangsa yang hidup yang siap menerima setiap perubahan yang berbeda, sekalipun kita tahu itu tidak memuaskan semua pihak.
Nah! Silahkan pilih enaknya maunya bagaimana ?