Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus) Gde Siriana Yusuf/ist

Gde Siriana: Kalo Mau Jadi Partai Sempalan Jangan Nanggung

(Wawancara: 15 Juni 2023 Bersama Gde Siriana)

Bagaimana pandangan bung Siriana atas isu akan diperiksanya Menteri Nasdem lainnya Yasin Limpo oleh KPK?

Ya, kalo Nasdem mau jadi sempalan jangan nanggung. Apapun yang terjadi harus tetap konsisten. Sampai detik ini kan makna koalisi perubahan baru ditunjukkan dengan reverse positioning nya Nasdem, dari posisi ruling party menjadi breakaway party. Kalo Demokrat dan PKS kan memang posisinya 9 tahun ini oposisi. Jadi harus ditunjukkan konsistensi sebagai sempalan.

Apakah ini akan membuat Nasdem menyerah dan tarik dukungan untuk Anies Baswedan sebagai Capres?

Politik itu kan permainan tentang momentum dan resiko. Setiap momentum ada resikonya. Tergantung bagaimana Nasdem paham tentang merubah ancaman menjadi peluang.

Bagaimana situasi politik nasional jika Nasdem ngotot usung Anies Baswedan sebagai Capres?

Cara berpikir masyarakat kan sedang mengalami krisis. Lebih berorientasi pada syarat-syarat naluriah, agresif dan kurang berpikir kritis. Jika masyarakat mengalami disorientasi secara kultural dan politik, maka tidak punya kriteria yang jelas dalam menilai peristiwa yang berkembang.

Perumpamaannya, rakyat yang sedang lapar, tidak punya uang, lebih suka nonton lomba-lomba yang dibikin penguasa karena di sana ada makanan gratis. Sesaat lupa kesulitan hidupnya.

Sementara rezim sudah menguasai semuanya, ya eksekutif, legislatif dan yudukatif juga institusi bersenjata. Di atas kertas mereka pasti menang. Tapi jika ada partai yang mau jadi pahlawan ya ini lah saatnya. Partai yang berani tentu saja dapat merusak pesta penguasa atau istilahnya “reversal of fortune” kartu rezim penguasa.

Dalam konteks ini tentu saja rakyat tidak lupa dengan trauma politik saat mendukung Prabowo di 2019. Juga partai politik hari ini kan candidate-center party, partai lebih berorientasi pada capres. Jadi mungkin saja nanti rakyat menuntut dibuat kontrak politik baik itu dengan Capresnya maupun partai pengusungnya.

Yoss/ Jaksat