Rizal Ramli : Pertemuan Jokowi Xi Jin Pin Bawa Daging UU Kesehatan
JAKARTASATU.COM— Undang-undang kesehatan yang baru dimana sebelum disyahkan banyak ditolak oleh para dokter, profesi ahli. Sedangkan narasi yang dibangun oleh pemerintah yaitu menteri kesehatan adanya dominasi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sehingga harus dibenahi. Pertemuan Jokowi dengan Presiden Xi Jin Ping di Chengdu, RRC membawa 8 MoU.
Ekonom senior DR Rizal Ramli dalam live streaming Medcom Id bertajuk “Ke China Bulan Juli, Jokowi Bawa Upeti?” mengatakan pertemuan Jokowi di Chengdu, RRC itu membawa 8 MoU, yang nomor pertamanya adalah Plan of Action MoU dari Kesehatan. Undang-Undang Kesehatan yang baru disyahkan. UU Kesehatan yang baru ini membuka kesempatan untuk RRC membangun 30 Rumah Sakit di seluruh Indonesia dimana pembangunannya yang menentukan RRC temasuk, tenaga medis profesi, ahli, obat-obatan dll. (30/7/2023)
Padahal sektor Kesehatan ini bagus sekali untuk kesehatan Indonesia agar seperti Singapur , Korea, Vietnam. Tapi bukan bangun Rumah Sakit punya RRC di Indonesia dimana tenaga medis, profesi, ahli, obat-obatan dll termasuk RRC yang mengatur, semuanya.
“Inilah dagingnya UU kesehatan yang disyahkan,” tandas Rizal Ramli.
“Jadi terungkap UU Kesehatan yang syahkan itu ditawarkan ke Jin Pink untuk kerjasama bidang kesehatan,” tegas Rizal.
Lanjut Tokoh Nasional ini, jika ada kekurang di bidang kesehatan kita kan bisa diperbaiki dengan mengurangi biaya kesehatan dan membuka banyak peluang bisnis kesehatan tapi bukan dengan diberikan semuanya kepada RRC.
Jadi tegas Rizal, dagingnya ini mau dikasih ke RRC. Di seluruh dunia, negara-negara lain yang menentukan standar kesehatan itu asosiasi profesi kedokteran kalau di Indonesia IDI.
“Saya dari awal sudah tahu bahwa Undang-undang Kesehatan ini jadi sweetner bagi China untuk investasi China di bidang kesehatan di Indonesia,” ungkapnya
“Hanya Undang-undang ini dibungkusnya canggih, Budi Menteri kesehatan bisa bungkus dengan ngomongnya canggih barang jelek jadi bagus,” tambahnya
Mantan Menko Maritim dan Sumber daya ini sebutkan satu paket, tenaga medis, perawat, dokter-dokternya, obatnya tenaga kerjanya dll dari RRC. Jadi paket Omnibuslaw UU Kesehatan itu sweetner bagi investasi China.
Terkait pinjaman uang dari luar negeri kan biasa terjadi dengan negara lain sebelumya
Kemudian Rizal Ramli uraikan 6-7 tahun lalu RRC memberikan pinjaman 5 miliar dollar kepada 3 Bank BUMN. RRC ini masalahnya selalu menabrak aturan. Mereka menentukan saluran pinjaman ke bank BUMN grup yang bisnis mana yang mereka mau.
Rizal tuturkan tidak ada dalam sejarah Indonnesia merdeka kita pinjam uang ke negara lain lalu negara peminjam mengatur negara yang dipinjami, tokh kita bayar kan. Tetapi di era Jokowi, China berikan pinjaman dengan mangatur negara yang dipinjami, banking praktek.
“China berikan pinjaman ke 3 Bank BUMN dan menentukan sakuran ke mana saja, dlam bidang bisnis apa saja dari pinjamannya. Hal ini saya sempat debat dengan temen-teman bankir bahwa hal ini tidak benar, ungkap Rizal
“Indonesia pinjam ke negara luar lainnya kan terjadi sebelumnya dengan Amerika, Eropa, yang penting bisa bayar. Negara lain kan tidak menentukan penyaluran dari pinjamannya,” pungkasnya (Yoss)