Joni Sujarman : Pertemuan Koalisi Partai-Partai Jelang Pilpres 2024, Transaksi Komoditas Kepentingan
JAKARTASATU.COM— Deklarasi bacapres Anies Baswedan dan bacawapres Muhaimin Iskandar usai digelar di Surabaya pada 9/9/2023. Disusul PDI Perjuangan bersama sejumlah petinggi partai politik (parpol) menggelar pertemuan di Kantor
DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin (4/9/2023). Dan yang teranyar bergabungnya Partai Demokrat ke koalisi capres Prabowo Subianto ,Koalisi Indonesia Maju digelar 17/9/2923.
Joni Sujarman aktivis’98 memberi tanggapan atas pertemuan masing-masing Partai Koalisi untuk menyongsong pilpres 2024.
Joni Sujarman mengatakan dalam paham kapitalisme, semuanya adalah komoditas. Alias barang dagangan. Termasuk politik yang menganut pada paham kapitalisme tentunya. Jadi dalam politik yang menganut paham kapitalisme, politik tak lebih dari suatu bentuk transaksi komoditas kepentingan. Dan itu merupakan suatu keharusan. Jadi lah secara umum disebut politik transaksional. Politik transaksional tidak lagi membutuhkan value (nilai), tapi yang dibutuhkan adalah price (harga). Demikian disampaikan kepada redaksi Jakartasatu.com, Ahad 17/9/2023.
“Lebih jauh, maka dalam politik yang berpaham kapitalisme, tidak mengenal istilah pengkhianatan politik. Karena dikhianati maupun mengkhianati adalah bagian dari seni transaksi. Bahkan, tidak ada istilah penghinaan politik. Karena menghina dan dihina juga bagian dari seni transaksi,” papar Joni
Dengan demikian kata Joni, dalam politik yang menganut paham kapitalisme, mengkhianati, dikhianati, menghina dan dihina, itu kelaziman, sekaligus keniscayaan.
Joni menilai ketika politik sebagai komoditas, menjadi suatu yang bersifat transaksi, maka buat prasyarat politik yang demikian adalah politik harus bebas dari moral, bebas dari ethic, bebas dari nilai-nilai baik buruk.
“Tegasnya, dalam politik demikian sah-sah saja ketika politik menjadi kanibal dan tidak beradab. Pasalnya, demi mencapai tujuan kepentingan pribadi, maupun kelompoknya, maka dalam transaksinya tidak boleh lagi ada perdebatan soal ethic, soal moral, soal nilai – nilai baik maupun buruk,” pungkasnya. (Yoss)