Ketum PPJNA’98 : Kepemimpinan Sriwiyaya dan Majapahit ada Pada Diri Prabowo Subianto

JAKARTASATU.COM— Kerajaan Siwijaya mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa abad ke 8 Masehi dan 9 Masehi. Pada masa puncak kejayaannya, Kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai jalur perdagangan Selat Malaka, yang merupakan jalur perdagangan antara India dan Cina.

Wilayah kekuasaannya juga berhasil diperluas hingga Jawa barat, Bangka, Belitung, Kalimantan Barat, Malaysia, Singapura, dan Thailand Selatan. Sebagai upaya mengamankan wilayah, Kerajaan Sriwijaya membangun armada laut yang kuat sehingga kapal asing yang ingin berdagang merasa aman.

Kerajaan Majapahit dianggap sebagai puncak kejayaan maritim di Nusantara karena dapat menguasai dan menyatukan Nusantara, serta pengaruhnya sampai ke negara-negara asing.

Sejak masa pemerintahan Raden Wijaya, Majapahit mulai mengumpulkan modal untuk mengembangkan sektor maritim kerajaan.
Pusat pemerintahan Majapahit berada di pedalaman Pulau Jawa, tepatnya di Mojokerto, Jawa Timur. Meski terletak di pedalaman, Majapahit tidak hanya mengembangkan kehidupan agraris, tetapi juga berkembang menjadi kerajaan maritim.

Bahkan, masa Kerajaan Majapahit dianggap sebagai puncak kejayaan maritim Nusantara.
Kerajaan Majapahit dianggap sebagai puncak kejayaan maritim di Nusantara karena dapat menguasai dan menyatukan Nusantara, serta pengaruhnya sampai ke negara-negara asing.

Kekuatan dan keberhasilan Kerajaan Sriwijaya dan Makapahit terdapat pada diri Prabowo Subianto. Untuk itu Ketua Umum PPJNA’98 menilai Prabowo Subianto layak menjadi Presiden Indonesia karena mempunyai semangat Sriwijaya dan Majapahit ingin menjadikan bangsa ini maju dan disegani dunia. Demikian dikatakan Ketua Umum PPJNA 98 Anto Kusumayuda dalam pernyataan kepada redaksi , Selasa (26/9/2023).

“Prabowo membentuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai upaya melanjutkan berbagai program pemerintahan Jokowi,” ujarnya

Menurut Anto, kinerja Prabowo menunjukkan berbagai prestasi dengan adanya pembaharuan alutsista dan peningkatan SDM di kalangan tentara.

“Prabowo menginginkan para prajurit terus sekolah. Bukan hanya otot tetapi otak terus diasah,” jelas Anto.

Lanjut Anto, Prabowo juga menjalin kerja sama dengan kementerian pertahanan negara lain.

“Kerja sama dengan tindak lanjut latihan bersama maupun pembelian alat senjata dari Indonesia,” ungkap Anto.

Prabowo dalam kerjanya tidak ada pencitraan maupun diliput berbagai media.

“Prabowo itu orangnya apa adanya dan sangat loyal terhadap pimpinan serta bangsa dan negara,” pungkasnya. (Yoss)