JAKARTASATU – Dari gru WAG bertebaran dan kini kami naikan…Ex Jurnalis Tempo dan ex Jubir Wapres Boediono Yopie Hidayat Berbagi Soal Tempo dan Ahok silakan selamat membaca…
Repost, Yopie Hidayat (ex Tempo/ex Kontan/ex Jubir Wapres Budiono) : “Saya mungkin agak tahu soal suasana kebatinan di dalam Tempo soal Ahok. Penilaian saya: Teman-teman di Tempo yang sekarang memegang peran sebagai redaksi, mulai Pemred sampai redpel dan para reporternya, hanya ingin bekerja secara obyektif menjalankan tugas jurnalisme yang mulai langka di negeri ini.
Coba tengok ke belakang sedikit. Tempo sebelumnya selalu terdepan dalam hal membela Ahok. Ketika Tempo menurunkan Laporan Utama soal Rumah Sakit Sumber Waras, Tempo bahkan mempertaruhkan kredibilitasnya untuk membela Ahok habis-habisan dengan menegaskan Ahok tidak bersalah. Risikonya, tak sedikit yang mencerca bahwa Tempo sudah menjadi bayaran Ahok. Tapi fakta yang mereka peroleh memang demikian adanya.
Ketika soal reklamasi mulai terkuak, Tempo tentu juga melakukan investigasi. Di sinilah mulai terungkap sisi lain Ahok dan kedekatannya dengan pengembang, kendati demikian Sikap Tempo sama sekali tidak frontal menyerang Ahok.
Yang memicu awal keraguan Tempo adalah sikap Ahok tentang Suni yang membuat teman-teman di Tempo tergelitik. Tak seperti biasa, ketika nama Suni mulai mencuat dalam kasus penyuapan Sanusi, Ahok terasa ragu dan terkesan plin-plan. Bahkan ada kesan Ahok menyangkal siapa Suni. Statusnya tak jelas, cuma magang, tapi Suni bisa begitu dekat berada di lingkaran terdekat Ahok, dan turut mempengaruhi kebijakan. Ini fakta yang tentu saja menggelitik wartawan profesional untuk mulai mempertanyakan dan mengendus ke mana-mana.
Investigasi jalan terus dan Tempo makin banyak mendapat banyak info. Ini mereka tulis dalam laput soal reklamasi yang bikin Ahok marah. Di sinilah Teman Ahok membuat kesalahan fatal dan meremehkan Tempo dengan menyerang Tempo habis-habisan, termasuk soal kondisi keuangan yang sama sekali tak berhubungan dengan masalah peliputan soal Ahok.
Tekanan pada wartawan Tempo semakin meningkat, dari kalangan pendukung Ahok, pembenci Ahok, bahkan dari teman-teman mereka sendiri. Sekadar catatan: dalam menulis Ahok, Wartawan Tempo bahkan harus berbeda paham termasuk dengan Goenawan Mohamad, yang selama ini menjadi pendukung Ahok. Tapi kita juga tahu, bahwa GM tidak akan dan tidak mungkin mengintervensi Tempo. Apalagi untuk menentang sesuatu yang secara jurnalistik sudah melalui proses verifikasi dan diyakini sebagai sesuatu yang benar oleh wartawan Tempo.
Tentang Laput terakhir soal aliran dana ke Teman Ahok. Saya tahu, Bahan mengenai aliran dana ini sudah lama mereka pegang. Bahkan sebelum teman Ahok menyerang Tempo. Tapi redaksi Tempo belum mau menurunkan berita ini semata-mata karena faktanya belum terverifikasi dengan meyakinkan.
Jadi kalau ada penilaian bahwa sedang terjadi perseteruan, rasanya kok tidak. Paling tidak dari sisi Tempo. Menurut hemat saya Tempo sekadar melalukan tugasnya sebagai media yang melaporkan fakta. Itu sebabnya data soal aliran uang itu tidak langsung ditulis hingga mereka mendapatkan sumber yang kuat, kendati saat itu Teman Ahok menyerang Tempo habis-habisan. Tempo juga menyelenggarakan diskusi terbuka agar Ahok hadir dan dapat menyampaikan pandangan dari sisinya, tentang soal ini. Ahok menolak hadir dan kemudian terus bereaksi seperti biasa, marah tanpa melampirkan bantahan yang meyakinkan.
Sekadar berbagi yang saya pahami dan ketahui…”
-jamali/jkst