Anies Baswedan: Duet AMIN Adalah Takdir Perjodohan Allah dan Diridhoi Para Kyai dan Nyai
JAKARTASARU.COM– Pidato Anies Baswedan di Pondok Pesantren Nurul Islam Jember, Jawa Timur. Kamis 28/9/2023
Kami hadir untuk memohon do’a karena kami akan menghadapi perjuangan misi yang kami emban ini yang nantinya IshaaAllah membawa kemaslahatan bagi semuanya.
Anies bercerita pada 17 Agustus 2023 Kyai Kholil Situbondo mengirim utusan ke Jakarta yaitu Kyai Abdul Qodir Syam dari Bondowoso. Beliau mengatakan ada pesan dari Kyai Kholil harus disampaikan langsung.
“Pada tanggal tersebut waktu yang saya miliki itu mepet karena harus terbang ke Solo. Jadi saya bertemu dengan Kyai Qodir di Bandara,” kata Anies
“Ini ada pesan dari Kyai Kholil berdasarkan Isyaroh bahwa panjenengan harus berpasangan dengan Gus Muhaimin Iskandar,” imbunya
“Mendengar hal itu dalam bathin saya gimana nyambungnya ya dalam hati Anies bingung. Tidak ada pesan lain selain itu, 5 menit selesai.” batin Anies
Kata Anies, saya tidak tahu bahwa tiga tahun lalu pesan tersebut telah disampaikan kepada Gus Imin, Gus Imin tidak cerita kepada saya.
” Ini perjodohan yang diatur Maha Pengatur dan terjadilah yang sekarang kita jalani ini,” ungkapnya
Lanjut Anies, Untuk itu kami yakin insyaa Allah para kyai, para nyai yang ridho kepada kami diberikan ridho Allah. Inshaa Allah dwi tunggal ini akan berangkat bersama untuk menunaikan yang dijanjikan oleh kemerdekaan ini. Kami sebagai Dwi tunggal ini bekerja meneruskan perjuangan orang tua-orang tua kita dulu. Ketika dulu orang tua- orang tua kita dulu berjuang menggulung kolonialisme. Giliran anak-anaknya menggelar kesejahteraan dan keadilan .
Menggulung kolonialisme karena kolonialisme tidak adil , tidak mensejahterakan. Jadi perubahan ini bukan perubahan nama presiden , wakil presiden. Kalau hal itu sudah pasti terjadi wong periodenya sudah habis . Tapi perubahan di dalam cara menjalankan pembangunan.
Harapan Anies, pembangunan ke depan setara, semua mendapatkan kesempatan yang sama. Jangan dibeda-bedakan sehingga kemajuan itu dinikmati oleh sebagian. Selain itu kita menginginkan kebersamaan dalam ketenangan, keteduhan. Persatuan itu tidak bisa dibangun dalam suasana ketimpangan.
Persatuan dalam kebersamaan, tidak ada persatuan dalam ketimpangan. Itulah sebabnya yang kita emban sama-sama ini misi bukan sekedar target.
“Target itu untuk diraih, missi itu untuk dilaksanakan,” ujarnya
Misinya, Indonesia yang adil, damai, bersatu. Untuk itu kita perlu kewenangan. Tanpa kewenangan tidak bisa dilaksanakan. Dan kewenangan ini didapatkan lewat proses demokratis.
Inshaa Allah ikhtiar untuk mendapatkan kewenangan, dimudahkan jalannya.
Anies mencontohkan bagaimana sebuah kewenangan, dia ceritakan tentang Alexis begitu kuat, super power. Berkali-kali diprotes, didemo tapi tetap kuat meski masa kontraknya sudah habis . Ketika saya sebagai pemimpin daerah di DKI dengan selembar kertas dan tandatangan, tempat tersebut tidak bisa diperpanjang. Akhirnya ditutup. Itu yang namanya kewenangan.
Tanah-tanah rakyat yang tergeser, peternak pada tutup karena pakan ternaknya mahal, petani tidak bisa sejahtera karena harga pupuknya mahal sementara harga gabahnya rendah. Para nelayan kesulitan untuk solar, jaring dan alat-alat untuk berlayar.
“Padahal Ini sumber dayanya ada. Masalahnya adalah mau ditanda tangani apa tidak alokasi untuk mereka,” tandas Anies
Ini bukan tentang satu orang, tentang dua orang, tentang satu partai. Ini tentang anak-anak masa depan bangsa. Ininyang kita ikhtiarkan, untuk itu perlukan dukungan semua. (Yoss)